
Laba Bersih Hero Supermarket Anjlok 52% Jadi Rp 34 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 July 2018 08:49

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatatkan penurunan 51,96% laba bersih pada Semester-I 2018 menjadi Rp 34,29 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 71,38 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut seiring dengan pendapatan yang turun 1,11% dari Rp 6,92 triliun menjadi Rp 6,84 triliun.
Penjualan bisnis makanan turun 7% menjadi Rp 5,43 triliun di antaranya karena adanya penutupan toko. Hal tersebut menyebabkan kerugian operasional senilai Rp 133 miliar yang tidak dapat dialokasikan atau meningkat 731% secara year on year (yoy).
"Kinerja bisnis supermarket upscale, Hero Supermarket menunjukkan pertumbuhan penjualan yang menggembirakan. Sementara Giant mengalami pelemahan jual," ujar manajemen perseroan dalam rilisnya, Kamis (26/7/2018).
Kerugian yang tinggi di divisi makanan tersebut diimbangi oleh peningkatan laba dari gerai Guardian dan IKEA serta peningkatan efisiensi biaya perseroan. Adapun penjualan di Guardian dan IKEA tumbuh 27% menjadi Rp 1,41 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan turun 2,11% menjadi Rp 5,02 triliun dan persediaan untuk dijual (akhir) turun 16,22% menjadi Rp 2,01 triliun. Dua pos ini berkontribusi besar pada beban pokok pendapatan perseroan.
Liabilitas HERO di sepanjang Semester-I 2018 naik 18,93% menjadi Rp 2,57 triliun dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp 2,16 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan naik tipis 0,63% menjadi Rp 5,23 triliun.
Aset perseroan pasa Semester-I 2018 naik 6,01% menjadi Rp 7,8 triliun dibandingkan dengan aset HERO pada akhir 2017 senilai Rp 7,36 triliun. Arus kas bersih perseroan juga tumbuh 100% menjadi Rp 454 miliar dibandingkan akhir 2017 senilai Rp 226 miliar.
Hingga 30 Juni 2018, perseroan mengoperasikan 450 toko, terdiri dari 59 Giant Ekstra, 99 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, 257 Guardian Health & Beauty dan satu toko IKEA.
(ray) Next Article Makin Tertekan, HERO Merugi hingga Rp 1,25 T
Penurunan laba bersih tersebut seiring dengan pendapatan yang turun 1,11% dari Rp 6,92 triliun menjadi Rp 6,84 triliun.
Penjualan bisnis makanan turun 7% menjadi Rp 5,43 triliun di antaranya karena adanya penutupan toko. Hal tersebut menyebabkan kerugian operasional senilai Rp 133 miliar yang tidak dapat dialokasikan atau meningkat 731% secara year on year (yoy).
Kerugian yang tinggi di divisi makanan tersebut diimbangi oleh peningkatan laba dari gerai Guardian dan IKEA serta peningkatan efisiensi biaya perseroan. Adapun penjualan di Guardian dan IKEA tumbuh 27% menjadi Rp 1,41 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan turun 2,11% menjadi Rp 5,02 triliun dan persediaan untuk dijual (akhir) turun 16,22% menjadi Rp 2,01 triliun. Dua pos ini berkontribusi besar pada beban pokok pendapatan perseroan.
Liabilitas HERO di sepanjang Semester-I 2018 naik 18,93% menjadi Rp 2,57 triliun dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp 2,16 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan naik tipis 0,63% menjadi Rp 5,23 triliun.
Aset perseroan pasa Semester-I 2018 naik 6,01% menjadi Rp 7,8 triliun dibandingkan dengan aset HERO pada akhir 2017 senilai Rp 7,36 triliun. Arus kas bersih perseroan juga tumbuh 100% menjadi Rp 454 miliar dibandingkan akhir 2017 senilai Rp 226 miliar.
Hingga 30 Juni 2018, perseroan mengoperasikan 450 toko, terdiri dari 59 Giant Ekstra, 99 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, 257 Guardian Health & Beauty dan satu toko IKEA.
(ray) Next Article Makin Tertekan, HERO Merugi hingga Rp 1,25 T
Most Popular