
'Damai' AS-Eropa Bawa Rupiah Jadi Terbaik Ketiga di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 July 2018 08:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih perkasa. Rupiah mampu memanfaatkan euforia pasar akibat titik cerah perundingan perdagangan AS-Eropa.
Pada Kamis (26/7/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.420 kala pembukaan pasar. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, penguatan rupiah kian menjadi. Pada pukul 08:08 WIB, US$ 1 diperdagangkan di Rp 14.410 sehingga penguatan rupiah bertambah menjadi 0,31%.
Di Asia, dolar AS pun cenderung melemah. Dengan apresiasi 0,31%, rupiah menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi ketiga di Asia setelah yuan China dan rupee India.
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap greenback pada pukul 08:10 WIB, mengutip Reuters:
Dolar AS sepertinya tengah memasuki masa konsolidasi. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS relatif terhadap mata uang utama, melemah 0,24% pada pukul 08:13 WIB.
Pelemahan dolar AS dipicu oleh kabar gembira dari Negeri Paman Sam. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker sepakat untuk menurunkan hambatan tarif (tariff barrier) dan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan.
"Kami sepakat bekerja bersama untuk menuju tarif nol, tidak adanya non-tariff barrier, dan tidak ada subsidi bagi produk-produk non otomotif. Kami juga akan meningkatkan perdagangan di bidang jasa, farmasi, produk-produk kesehatan, juga kedelai," ungkap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Benua Biru pun menyambut kesepakatan ini dengan suka cita. Perang dagang bisa dihindari dan pertumbuhan ekonomi dunia selamat dari sebuah ancaman besar.
"Terobosan telah dicapai, terobosan yang dapat menghindarkan dari perang dagang dan menyelamatkan jutaan lapangan kerja! Sangat baik untuk perekonomian dunia," tutur Peter Altmaier, Menteri Ekonomi Jerman, melalui Twitter.
Kesepakatan Trump-Juncker mungkin agak di luar dugaan. Pasalnya, Trump sebelumnya menyebutkan bahwa Uni Eropa adalah musuh AS dalam perdagangan. Trump juga menyinggung Uni Eropa tidak akan siap berdagang dengan adil.
"Uni Eropa datang ke Washington untuk menegosiasikan kesepakatan di bidang perdagangan. Saya punya ide untuk mereka. Baik AS dan Uni Eropa menghapuskan seluruh bea masuk, penghalang, dan subsidi! Pada akhirnya itu akan disebut pasar bebas dan perdagangan yang adil! Semoga mereka melakukannya, kami siap - tapi mereka tidak akan!" cetus Trump di Twitter sebelum pembicaraan dengan Juncker.
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Kamis (26/7/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.420 kala pembukaan pasar. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, penguatan rupiah kian menjadi. Pada pukul 08:08 WIB, US$ 1 diperdagangkan di Rp 14.410 sehingga penguatan rupiah bertambah menjadi 0,31%.
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap greenback pada pukul 08:10 WIB, mengutip Reuters:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 110,84 | +0,12 |
Yuan China | 6,76 | +0,37 |
Won Korea Selatan | 1.118,11 | -0,13 |
Dolar Taiwan | 30,39 | +0,23 |
Dolar Hong Kong | 7,84 | +0,01 |
Rupee India | 68,72 | +0,32 |
Riggit Malaysia | 4,05 | +0,15 |
Dolar Singapura | 1,36 | +0,04 |
Baht Thailand | 33,17 | +0,12 |
Peso Filipina | 53,27 | -0,16 |
Dolar AS sepertinya tengah memasuki masa konsolidasi. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS relatif terhadap mata uang utama, melemah 0,24% pada pukul 08:13 WIB.
Pelemahan dolar AS dipicu oleh kabar gembira dari Negeri Paman Sam. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker sepakat untuk menurunkan hambatan tarif (tariff barrier) dan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan.
"Kami sepakat bekerja bersama untuk menuju tarif nol, tidak adanya non-tariff barrier, dan tidak ada subsidi bagi produk-produk non otomotif. Kami juga akan meningkatkan perdagangan di bidang jasa, farmasi, produk-produk kesehatan, juga kedelai," ungkap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Benua Biru pun menyambut kesepakatan ini dengan suka cita. Perang dagang bisa dihindari dan pertumbuhan ekonomi dunia selamat dari sebuah ancaman besar.
"Terobosan telah dicapai, terobosan yang dapat menghindarkan dari perang dagang dan menyelamatkan jutaan lapangan kerja! Sangat baik untuk perekonomian dunia," tutur Peter Altmaier, Menteri Ekonomi Jerman, melalui Twitter.
Kesepakatan Trump-Juncker mungkin agak di luar dugaan. Pasalnya, Trump sebelumnya menyebutkan bahwa Uni Eropa adalah musuh AS dalam perdagangan. Trump juga menyinggung Uni Eropa tidak akan siap berdagang dengan adil.
"Uni Eropa datang ke Washington untuk menegosiasikan kesepakatan di bidang perdagangan. Saya punya ide untuk mereka. Baik AS dan Uni Eropa menghapuskan seluruh bea masuk, penghalang, dan subsidi! Pada akhirnya itu akan disebut pasar bebas dan perdagangan yang adil! Semoga mereka melakukannya, kami siap - tapi mereka tidak akan!" cetus Trump di Twitter sebelum pembicaraan dengan Juncker.
Dengan tercapainya 'perdamaian', pelaku pasar boleh menghembuskan nafas lega. Kini isu perang dagang bisa mereda untuk sementara waktu.
Perkembangan ini membuat pelaku pasar kembali memasang mode risk-on, berani mengambil risiko. Aliran modal pun mulai masuk ke negara-negara berkembang Asia, sehingga memperkuat nilai mata uang Benua Kuning. Situasi ini sepertinya terjadi terhadap rupiah.
Perkembangan ini membuat pelaku pasar kembali memasang mode risk-on, berani mengambil risiko. Aliran modal pun mulai masuk ke negara-negara berkembang Asia, sehingga memperkuat nilai mata uang Benua Kuning. Situasi ini sepertinya terjadi terhadap rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular