
Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Bunga Kredit
Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 July 2018 19:46

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) berencana menaikkan suku bunga kredit meski Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga 100 bps ke 5,25% dalam tujuh bulan terakhir. Padahal bank yang mayoritas dimiliki Asia Financial Ltd. Pte ini sudah menaikkan bunga deposito dalam kisaran 25-40 bps.
Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan untuk menaikkan suku bunga kredit, perusahaan juga perlu mempertimbangkan tingkat persaingan kredit dengan bank lain.
"Bukan otomatis BI Rate naik kami akan naikkan bunga kredit, perlu dipertimbangkann juga tindakan kompetisi dari bank lain jadi lebih pilih untuk jaga suku bunga. Kalau suku bunga utk nasabah, Suku Bunga Dasar Kredit mesti stabil," kata Satinder di Menara Danamon, Jakarta, Rabu (25/7).
Meski tak menaikkan suku bunga kredit, Bank Danamon berkomitmen untuk menjaga posisi net interest marginnya (NIM) di posisi 9% di tahun ini. Adapun saat ini NIIM bank ini berkisar antara 9,3% ke 9,2%.
Sementara itu, pada semester pertama ini perusahaan mengalami penurunan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp 2,01 triliun dari Rp 2,03 triliun. Perusahaan menilai penurunan laba ini terjadi akibat portofolio kredit dari sektor mikro yang masih mengalami penurunan.
Di samping itu, perusahaan juga mengalami peningkatan tipis terkait kredit macet (non performing loan/NPL) dari 3,2% menjadi 3,3% year on year. Peningkatakn NPL ini disebabkan oleh dua sektor industri yang bermasalah yakni sektor baja dan pelayaran.
"Ini tren umum yang terjadi di industri nasional, tidak terlalu ada kaitannya dengan perang dagang Amerika-China, yang jelas kita sudah antisipasi dengan menyiapkan cadangan dana yang cukup untuk itu," kata Dadi Budiana, direktur perusahaan.
(hps) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan untuk menaikkan suku bunga kredit, perusahaan juga perlu mempertimbangkan tingkat persaingan kredit dengan bank lain.
"Bukan otomatis BI Rate naik kami akan naikkan bunga kredit, perlu dipertimbangkann juga tindakan kompetisi dari bank lain jadi lebih pilih untuk jaga suku bunga. Kalau suku bunga utk nasabah, Suku Bunga Dasar Kredit mesti stabil," kata Satinder di Menara Danamon, Jakarta, Rabu (25/7).
Sementara itu, pada semester pertama ini perusahaan mengalami penurunan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp 2,01 triliun dari Rp 2,03 triliun. Perusahaan menilai penurunan laba ini terjadi akibat portofolio kredit dari sektor mikro yang masih mengalami penurunan.
Di samping itu, perusahaan juga mengalami peningkatan tipis terkait kredit macet (non performing loan/NPL) dari 3,2% menjadi 3,3% year on year. Peningkatakn NPL ini disebabkan oleh dua sektor industri yang bermasalah yakni sektor baja dan pelayaran.
"Ini tren umum yang terjadi di industri nasional, tidak terlalu ada kaitannya dengan perang dagang Amerika-China, yang jelas kita sudah antisipasi dengan menyiapkan cadangan dana yang cukup untuk itu," kata Dadi Budiana, direktur perusahaan.
(hps) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Most Popular