
Ditopang Kinerja Keuangan Solid, Wall Street Berpotensi Naik
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 July 2018 17:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 93 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 9 dan 59 poin.
Solidnya kinerja keuangan masih menjadi motor utama yang membuat investor optimis untuk berburu di pasar saham. Kini, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan rata-rata laba emiten di Wall Street pada kuartal-II 2018 tumbuh sebesar 22% YoY, naik dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 20,7% YoY.
Pada perdagangan kemarin (23/7/2018), saham Alphabet Inc (induk Google) naik 1,09% setelah rilis laporan keuangan kuartal II-2018. Laba per saham diumumkan sebesar US$ 10,58, lebih baik ketimbang konsensus yang sebesar US$ 9,52.
Sementara itu, saham perusahaan pemegang lisensi mainan Transformers dan G.I. Joe, Hasbro, melonjak hingga 12,89%. Kerja sama dengan rumah produksi besar seperti Disney mendorong penjualan Hasbro dan terbukti ampuh untuk menjadi solusi atas masalah bangkrutnya Toys R Us. Selama ini, penjualan di Toys R Us berkontribusi sekitar 10% dari total penjualan Hasbro.
Pendapatan Hasbro pada kuartal II-2018 tercatat sebesar US$ 904,5 juta, di atas estimasi yang sebesar US$ 833,1 juta.
Pada perdagangan hari ini, investor akan kembali memonitor rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di Wall Street.
Selain itu, sentimen positif bagi Wall Street juga datang dari China. Pemerintah China pada hari ini berjanji untuk menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif guna mendukung pertumbuhan ekonomi, seiring dengan melemahnya laju ekonomi Negeri Panda.
Sebelumnya, bank sentral China yakni People Bank of China (PBoC) secara mengejutkan menyuntikkan uang tunai senilai 502 miliar yuan atau setara US$ 74 miliar (Rp 1.058,2 triliun) ke sistem perbankan pada hari Senin (23/7/2018) dalam bentuk pinjaman kepada bank-bank komersial.
Suntikan ini merupakan yang terbesar yang pernah digelontorkan ke pasar dalam bentuk lending facility jangka menengah. Instrumen moneter ini dibuat pada 2014 dengan jangka waktu 3-12 bulan.
Dengan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih ekspansif, likuiditas akan berlimpah sehingga laju perekonomian China diharapkan bisa dipertahankan di level yang relatif tinggi.
Pada hari ini pukul 20:45 WIB, pembacaan kedua untuk data Markit Manufacturing PMI, Service PMI, dan Composite PMI periode Juli akan diumumkan, disusul data Richmond Fed Manufacturing Index periode Juli pada pukul 21:00. Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Solidnya kinerja keuangan masih menjadi motor utama yang membuat investor optimis untuk berburu di pasar saham. Kini, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan rata-rata laba emiten di Wall Street pada kuartal-II 2018 tumbuh sebesar 22% YoY, naik dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 20,7% YoY.
Pada perdagangan kemarin (23/7/2018), saham Alphabet Inc (induk Google) naik 1,09% setelah rilis laporan keuangan kuartal II-2018. Laba per saham diumumkan sebesar US$ 10,58, lebih baik ketimbang konsensus yang sebesar US$ 9,52.
Pendapatan Hasbro pada kuartal II-2018 tercatat sebesar US$ 904,5 juta, di atas estimasi yang sebesar US$ 833,1 juta.
Pada perdagangan hari ini, investor akan kembali memonitor rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di Wall Street.
Selain itu, sentimen positif bagi Wall Street juga datang dari China. Pemerintah China pada hari ini berjanji untuk menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif guna mendukung pertumbuhan ekonomi, seiring dengan melemahnya laju ekonomi Negeri Panda.
Sebelumnya, bank sentral China yakni People Bank of China (PBoC) secara mengejutkan menyuntikkan uang tunai senilai 502 miliar yuan atau setara US$ 74 miliar (Rp 1.058,2 triliun) ke sistem perbankan pada hari Senin (23/7/2018) dalam bentuk pinjaman kepada bank-bank komersial.
Suntikan ini merupakan yang terbesar yang pernah digelontorkan ke pasar dalam bentuk lending facility jangka menengah. Instrumen moneter ini dibuat pada 2014 dengan jangka waktu 3-12 bulan.
Dengan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih ekspansif, likuiditas akan berlimpah sehingga laju perekonomian China diharapkan bisa dipertahankan di level yang relatif tinggi.
Pada hari ini pukul 20:45 WIB, pembacaan kedua untuk data Markit Manufacturing PMI, Service PMI, dan Composite PMI periode Juli akan diumumkan, disusul data Richmond Fed Manufacturing Index periode Juli pada pukul 21:00. Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular