Rupiah Melemah 0,18% terhadap Euro, Dekati Koreksi Hari ke-5

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
24 July 2018 14:31
Rupiah kembali melemah di hadapan euro, berpeluang memperpanjang depresiasinya hingga 5 hari berturut-turut.
Foto: REUTERS/Eric Vidal/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Siang ini, kurs rupiah kembali melemah di hadapan euro. Akibatnya, rupiah berpeluang memperpanjang depresiasinya terhadap mata uang zona Eropa tersebut hingga 5 hari berturut-turut. 

Pada Selasa (24/7/2018) pukul 13:20 WIB, 1 euro dibanderol Rp 16.987,84. Rupiah melemah 0,18% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Pelemahan ini menyebabkan harga jual euro semakin mantap di Rp 17.000/EUR.

Berikut data perdagangan di empat bank nasional terbesar hingga pukul 13:05 WIB:
 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 16.613,00Rp 17.033,00
Bank BNIRp 16.768,00Rp 17.184,00
Bank BRIRp 16.906,89Rp 17.118,55
Bank BCARp 16.719,00Rp 17.148,00

Penguatan euro didorong oleh rilis data tingkat keyakinan konsumen terhadap ekonomi Uni-Eropa. Data per Juli menunjukkan indeks keyakinan konsumen turun hanya -0,6 atau lebih rendah dari konsensus Reuters pada -0,7. Ini
menggambarkan tingkat keyakinan konsumen tak serendah yang dikhawatirkan.

Pasalnya, pasar global sedang dilanda kekhawatiran akibat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan beberapa negara, termasuk Uni-Eropa.
 Presiden AS, Donald Trump berencana mengenakan bea masuk impor bagi barang-barang dari Benua Biru.

Hal ini memantik kekesalan dari Uni-Eropa, sehingga mereka mengancam pengenaan bea masuk terhadap produk impor dari AS.
 Ketegangan ini sempat mereda setelah pejabat Uni-Eropa bertemu untuk membahas rencana bea impor tersebut.

Kondisi tersebut tidak hanya memberikan sedikit angin perdamaian, tetapi juga kekhawatiran masyarakat terhadap laju pertumbuhan ekonomi Benua Biru.
 Sebelumnya, ekonomi Uni-Eropa terus menunjukkan peningkatan.

Terakhir, inflasi Juni telah mencapai target bank sentral Eropa (European Central Bank/ ECB) yaitu 2%. Inflasi yang tumbuh mengindikasikan perekonomian semakin baik.
 Dengan adanya ketegangan di Uni-Eropa, ekspektasi keyakinan masyarakat terhadap perekonomian pun menjadi rendah.

Rilis data membantu mematahkan situasi ini, sehingga memberikan angin penguatan untuk euro dan menekan rupiah.
 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular