
Rupiah Terlemah Sepanjang Sejarah Lawan Dolar Singapura
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
24 July 2018 10:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Singapura pada hari ini. Akibatnya, rupiah untuk kesekian kalinya berada di posisi terlemah sepanjang sejarah di hadapan mata uang Negeri Singa.
Pada Selasa (24/7/2018) pukul 10.31 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.634,56. Rupiah melemah 0,24% dibandingkan perdagangan kemarin.
Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Singapura naik. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 10:10 WIB:
Penguatan dolar Singapura menyusul rilis data terbaru inflasi di Negeri Singa. Departemen Statistics of Singapore merilis data inflasi Juni 2018 yang sebesar 0,6% year-on-year (YoY). Sementara dari inflasi inti tercatat 1,7%. Laju inflasi di Negeri Singa sesuai target Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Bahkan ke depan ada peluan laju inflasi semakin terakselerasi karena harga komoditas yang masih tinggi. Sepanjang Juni 2018, harga minyak jenis brent naik 2,38% dan hampir menyentuh US$ 80/barel. Kenaikan ini mendorong harga bahan bakar dan makanan ikut terkerek ke atas. Akibatnya inflasi pun ikut naik.
Oleh karena itu, ada kemungkinan MAS akan kembali memperkat kebijakan moneter. Terakhir MAS melakukan pengetatan moneter pada Maret lalu, saat inflasi inti mencapai 1,7%. Maka bisa jadi situasi yang sama terjadi beberapa waktu ke depan.
Hal ini yang membuat dolar Singapura mendapatkan sentimen penguatan. Rupiah pun kembali tertekan di hadapan mata uang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Selasa (24/7/2018) pukul 10.31 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.634,56. Rupiah melemah 0,24% dibandingkan perdagangan kemarin.
![]() |
Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Singapura naik. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 10:10 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.378,00 | Rp 10,677,00 |
Bank BNI | Rp 10.513,00 | Rp 10.773,00 |
Bank BRI | Rp 10.556,04 | Rp 10.721,12 |
Bank BCA | Rp 10.491,00 | Rp 10.719,00 |
Penguatan dolar Singapura menyusul rilis data terbaru inflasi di Negeri Singa. Departemen Statistics of Singapore merilis data inflasi Juni 2018 yang sebesar 0,6% year-on-year (YoY). Sementara dari inflasi inti tercatat 1,7%. Laju inflasi di Negeri Singa sesuai target Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Bahkan ke depan ada peluan laju inflasi semakin terakselerasi karena harga komoditas yang masih tinggi. Sepanjang Juni 2018, harga minyak jenis brent naik 2,38% dan hampir menyentuh US$ 80/barel. Kenaikan ini mendorong harga bahan bakar dan makanan ikut terkerek ke atas. Akibatnya inflasi pun ikut naik.
Oleh karena itu, ada kemungkinan MAS akan kembali memperkat kebijakan moneter. Terakhir MAS melakukan pengetatan moneter pada Maret lalu, saat inflasi inti mencapai 1,7%. Maka bisa jadi situasi yang sama terjadi beberapa waktu ke depan.
Hal ini yang membuat dolar Singapura mendapatkan sentimen penguatan. Rupiah pun kembali tertekan di hadapan mata uang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular