
Analisis Teknikal
PTBA dalam Jangka Pendek Masih Bakal Tertekan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 July 2018 17:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berpeluang tertekan dalam jangka pendek, di tengah rencana perseroan meningkatkan kapasitas produksinya, meski dalam jangka menengah dan jangka panjang masih akan menguat.
PTBA berencana meningkatkan kapasitas volume produksi batu bara dengan mengembangkan jalur angkutan kereta api dengan total kapasitas angkut mencapai 60 juta ton/tahun.
Untuk proyek pertama, perseroan akan mengembangkan angkutan batu bara di Tanjung Enim di sebelah Selatan dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan diperkirakan beroperasi pada 2020 mendatang.
Pengembangan proyek lainnya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 (Banko Tengah 2x620 MW), PLTU Kuala Tanjung (2x350 MW), PLTU Halmahera Timur (2x40 MW) serta di Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan (35 MW, 33,68 MW dan 30 MW).
Secara tahun berjalan (year to date/YtD), kinerja saham PTBA naik 74,4% atau jauh lebih tinggi dibandingkan sektor pertambangan yang juga naik tetapi hanya sebesar 25,74%.
Sampai berita ini diturunkan, saham PTBA bergerak pada level Rp 4.350 per unit (+2,11%) dengan investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) secara berturut-turut pada saham ini.
Bagaimana pergerakan PTBA dilihat dari kaca mata analisis teknikal, tim riset CNBC Indonesia merangkumnya untuk anda:
Berdasarkan analisis tren secara jangka panjang, PTBA masih dalam tren kenaikan (uptrend), demikian pula jangka menengah juga masih cenderung mengalami kenaikan dengan titik pendukung (support) terdekat di level 4.090.
Meski masih menunjukkan tren kenaikan jangka menengah dan jangka panjang, tetapi tren berbeda terlihat secara jangka pendek, di mana kekuatannya cenderung berkurang atau mendatar pada pekan ini.
Hal ini terlihat dari beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan hari (moving average/MA), di mana PTBA mulai menembus garis pergerakan lima harinya (MA-5) meski masih di atas garis rerata pergerakan 10 dan 20 harinya (MA-10 dan MA-20).
Berdasarkan indikator stochastic slow, PTBA berada pada area netral. Namun, indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) cenderung pada persilangan mati (dead cross) atau bergerak melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Desa Binaan PTBA Raih Penghargaan Proklim Lestari 2020
PTBA berencana meningkatkan kapasitas volume produksi batu bara dengan mengembangkan jalur angkutan kereta api dengan total kapasitas angkut mencapai 60 juta ton/tahun.
Untuk proyek pertama, perseroan akan mengembangkan angkutan batu bara di Tanjung Enim di sebelah Selatan dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan diperkirakan beroperasi pada 2020 mendatang.
Secara tahun berjalan (year to date/YtD), kinerja saham PTBA naik 74,4% atau jauh lebih tinggi dibandingkan sektor pertambangan yang juga naik tetapi hanya sebesar 25,74%.
Sampai berita ini diturunkan, saham PTBA bergerak pada level Rp 4.350 per unit (+2,11%) dengan investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) secara berturut-turut pada saham ini.
Bagaimana pergerakan PTBA dilihat dari kaca mata analisis teknikal, tim riset CNBC Indonesia merangkumnya untuk anda:
![]() |
Meski masih menunjukkan tren kenaikan jangka menengah dan jangka panjang, tetapi tren berbeda terlihat secara jangka pendek, di mana kekuatannya cenderung berkurang atau mendatar pada pekan ini.
Hal ini terlihat dari beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan hari (moving average/MA), di mana PTBA mulai menembus garis pergerakan lima harinya (MA-5) meski masih di atas garis rerata pergerakan 10 dan 20 harinya (MA-10 dan MA-20).
Berdasarkan indikator stochastic slow, PTBA berada pada area netral. Namun, indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) cenderung pada persilangan mati (dead cross) atau bergerak melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Desa Binaan PTBA Raih Penghargaan Proklim Lestari 2020
Most Popular