
China Perkuat Mata Uangnya, Rupiah Melemah 0,2% terhadap Yuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
23 July 2018 12:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah kembali bergerak melemah terhadap yuan pada siang ini. Ini menjadi pelemahan rupiah 3 hari berturut-turut terhadap yuan.
Pada Senin (23/7/2018), pukul 11:33 WIB, CNY1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.140,46. Rupiah melemah 0,2% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
Pelemahan ini mendorong harga jual yuan bertahan di atas Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 11:35 WIB:
Sentimen penguatan yuan datang dari intervensi bank sentral China (People's Bank of China (PBoC). Senin ini, PBoC menetapkan kurs tengah sebesar CNY 6.7593 atau menguat 0,11% dibandingkan posisi Jumat lalu.
PBoC terlihat merespons kondisi terkini perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), setelah aksi saling tuduh terkait negosiasi perdagangan. Ketegangan kian memanas seiring rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan bea tarif impor tambahan hingga US$500 miliar.
Penguatan yuan menjadi semacam pendingin situasi panas tersebut, karena China selama ini memang mendevaluasi yuan-nya untuk membuat produk ekspornya menjadi lebih kompetitif. Hingga pukul 11:49 WIB, yuan menguat 0,13% terhadap Dolar AS.
Penguatan yuan bisa menekan daya saing ekspor Negeri Tirai Bambu termasuk ke Negeri Paman Sam. Hal ini dapat menekan defisit perdagangan antar kedua negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Pada Senin (23/7/2018), pukul 11:33 WIB, CNY1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.140,46. Rupiah melemah 0,2% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
![]() |
Pelemahan ini mendorong harga jual yuan bertahan di atas Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 11:35 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.040,00 | Rp 2.188,00 |
Bank BRI | Rp 2.068,22 | Rp 2.213,94 |
Bank BCA | Rp 2.07i,00 | Rp 2.200,00 |
Sentimen penguatan yuan datang dari intervensi bank sentral China (People's Bank of China (PBoC). Senin ini, PBoC menetapkan kurs tengah sebesar CNY 6.7593 atau menguat 0,11% dibandingkan posisi Jumat lalu.
Penguatan yuan menjadi semacam pendingin situasi panas tersebut, karena China selama ini memang mendevaluasi yuan-nya untuk membuat produk ekspornya menjadi lebih kompetitif. Hingga pukul 11:49 WIB, yuan menguat 0,13% terhadap Dolar AS.
Penguatan yuan bisa menekan daya saing ekspor Negeri Tirai Bambu termasuk ke Negeri Paman Sam. Hal ini dapat menekan defisit perdagangan antar kedua negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Most Popular