
Pekan Lalu Tertekan, Rupiah Bangkit Lawan Dolar Singapura
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
23 July 2018 10:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Awal pekan ini, kurs rupiah mendapat angin segar untuk menguat terhadap dolar Singapura. Penguatan ini mengakhiri tren pelemahan yang terjadi selama pekan lalu.
Pada Senin (23/7/2018), pukul 09.50 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.617,19. Rupiah menguat 0,05 % dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
Penguatan ini belum mendorong harga jual dolar Singapura di bawah Rp 10.750. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:50 WIB:
Tren penguatan rupiah datang dari aliran modal asing yang masuk pagi ini. Di pasar saham hingga pukul 09:53 WIB, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 216,32 miliar. Kondisi ini menjadi tambahan bagi energi bagi rupiah, di mana pada akhir pekan lalu posisinya sempat tertekan.
Sementara dari internal Negeri Singa, perkiraan inflasi inti (core inflation) masih sesuai target Monetary Authority of Singapore (MAS). MAS telah menetapkan target inflasi inti untuk tahun 2018 di rentang 1-2%. Artinya dengan perkiraan inflasi yang masih sesuai, maka kebijakan moneter masih jauh dari hawkish.
Meskipun Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya, akan tetapi BI masih lebih agresif dibandingkan MAS dalam urusan moneter. Dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, BI sudah menaikkan hingga 100 basis poin.
Dampaknya pun membuat pasar keuangan Indonesia menjadi lebih kompetitif di mata investor. Situasi tersebut berdampak kepada tren pelemahan rupiah yang terhenti di hadapan dolar Singapura pada pagi ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Pada Senin (23/7/2018), pukul 09.50 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.617,19. Rupiah menguat 0,05 % dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
![]() |
Penguatan ini belum mendorong harga jual dolar Singapura di bawah Rp 10.750. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:50 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.378,00 | Rp 10,677,00 |
Bank BNI | Rp 10.494,00 | Rp 10.754,00 |
Bank BRI | Rp 10.532,85 | Rp 10.662,76 |
Bank BCA | Rp 10.531,00 | Rp 10.760,00 |
Tren penguatan rupiah datang dari aliran modal asing yang masuk pagi ini. Di pasar saham hingga pukul 09:53 WIB, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 216,32 miliar. Kondisi ini menjadi tambahan bagi energi bagi rupiah, di mana pada akhir pekan lalu posisinya sempat tertekan.
Sementara dari internal Negeri Singa, perkiraan inflasi inti (core inflation) masih sesuai target Monetary Authority of Singapore (MAS). MAS telah menetapkan target inflasi inti untuk tahun 2018 di rentang 1-2%. Artinya dengan perkiraan inflasi yang masih sesuai, maka kebijakan moneter masih jauh dari hawkish.
Meskipun Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya, akan tetapi BI masih lebih agresif dibandingkan MAS dalam urusan moneter. Dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, BI sudah menaikkan hingga 100 basis poin.
Dampaknya pun membuat pasar keuangan Indonesia menjadi lebih kompetitif di mata investor. Situasi tersebut berdampak kepada tren pelemahan rupiah yang terhenti di hadapan dolar Singapura pada pagi ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular