
Trump Siap 'All Out' Lawan China, Wall Street Akan Anjlok
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 July 2018 19:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan anjlok pada pembukaan perdagangan hari Jumat (20/7/2018) waktu setempat. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 122 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 11 dan 10 poin.
Kabar tak mengenakan bagi investor di bursa saham AS datang dari Presiden Donald Trump. Dalam wawancaranya dengan CNBC International, Trump menyebut bahwa dirinya siap mengenakan bea masuk untuk setiap sen barang impor asal China yang masuk ke negaranya.
"Saya siap untuk naik menjadi 500," kata Trump. Pernyataan tersebut merujuk kepada nilai impor barang-barang asal China pada tahun 2017 yang mencapai US$ 505,5 miliar. Di sisi lain, AS hanya mengekspor barang senilai US$ 129,9 miliar ke Negeri Panda pada periode yang sama.
Sejauh ini, AS baru menaikkan bea masuk bagi senilai US$ 34 miliar produk impor asal China.
"Saya tak melakukan hal ini demi politik. Saya melakukannya guna melakukan hal yang benar untuk negara kita. Kita sudah dipermainkan oleh China untuk waktu yang lama," papar Trump lebih lanjut.
Pernyataan Trump ini lantas mengonfirmasi bahwa perundingan dagang dengan China tak berlangsung dengan baik. Situasinya kini bahkan menjadi semakin buruk.
Akibatnya, investor dipaksa bermain aman dengan melepas kepemilikannya atas instrumen berisiko seperti saham.
Pada hari ini, tak ada data ekonomi yang dijadwalkan untuk dirilis serta tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan untuk berbicara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Kabar tak mengenakan bagi investor di bursa saham AS datang dari Presiden Donald Trump. Dalam wawancaranya dengan CNBC International, Trump menyebut bahwa dirinya siap mengenakan bea masuk untuk setiap sen barang impor asal China yang masuk ke negaranya.
"Saya siap untuk naik menjadi 500," kata Trump. Pernyataan tersebut merujuk kepada nilai impor barang-barang asal China pada tahun 2017 yang mencapai US$ 505,5 miliar. Di sisi lain, AS hanya mengekspor barang senilai US$ 129,9 miliar ke Negeri Panda pada periode yang sama.
"Saya tak melakukan hal ini demi politik. Saya melakukannya guna melakukan hal yang benar untuk negara kita. Kita sudah dipermainkan oleh China untuk waktu yang lama," papar Trump lebih lanjut.
Pernyataan Trump ini lantas mengonfirmasi bahwa perundingan dagang dengan China tak berlangsung dengan baik. Situasinya kini bahkan menjadi semakin buruk.
Akibatnya, investor dipaksa bermain aman dengan melepas kepemilikannya atas instrumen berisiko seperti saham.
Pada hari ini, tak ada data ekonomi yang dijadwalkan untuk dirilis serta tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan untuk berbicara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular