Dolar ke Level Rp 14.510, Investor Rame-rame Jual Saham

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
20 July 2018 13:49
Pelemahan IHSG tersebut beriringan dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke level Rp 15.510/US$.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,46% pada perdagangan sesi I hari ini ke level 5.844,34 senada dengan mayoritas bursa saham utama di Asia. Pelemahan IHSG tersebut beriringan dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke level Rp 15.510/US$.

Beberapa pengamat dan analis menjelaskan depresiasi rupiah menjadi menjadi salah satu pemicu koreksi IHSG yang mendorong invesor menjual kepemilikan saham. Investor asing pada sesi I tercatat melakukan jual bersih senilai Rp 67,93 miliar.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan investor berekspektasi keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI akan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate. Namun BI memutuskan untuk mempertahankan 5,25%.

"Sebenarnya depresiasi rupiah ke Rp 14.500 masih relatif kecil dan depresiasi masih cukup rendah. Namun sebagian pasar punya ekspektasi kalau RDG akan memutuskan BI 7Day RR akan naik kemarin, tapi tidak terjadi kenaikan maka memberikan sedikit sentimen negatif bagi pasar," ujar Alfred kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/7/18).

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menambahkan pelemahan rupiah secara tidak langsung menunjukkan ekonomi Indonesia sedang tidak baik.

"Di sisi lain, kenaikan dolar AS diasumsikan dapat membuat beban emiten-emiten yang punya cost dalam dolar AS akan semakin terbebani," ungkap Reza.

Sedangkan Kepala Kajian Makro Ekonomi dan Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, LPEM Universitas Indonesia (UI) Febrio Kacaribu menilai para investor asing berinvestasi di pasar modal sedikit panik dengan berkurangnya return yang mereka terima bila di konversikan ke Ddolar AS.

"Jadi mereka mulai hitung seberapa besar depresiasi, otomatis mempengaruhi keuntungan karena dampak selisih kurs dari rupiah ke dolar. Jadi tidak heran karena ketidakpastian tersebut saham-saham banyak yang dijual," tambah Febrio di Gedung BEI.

Analis menilai yang bisa menggiring pergerakan positif IHSG yaitu stabilisasi mata uang rupiah hingga berita-berita positif dari berbagai emiten dinilai mampu kembali gairah untuk penguatan IHSG.
"Berita-berita positif harus lebih banyak dan pergerakan bursa saham Kawasan juga harus positif sehingga pelaku pasar bisa mengesampingkan pelemahan rupiah," tambah Reza.
(hps) Next Article Melesat Hampir 2%, IHSG jadi Raja di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular