Deputi Gubernur BI: Rupiah Tak Melemah Sendirian

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 July 2018 12:49
Bank sentral membantah pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini, Jumat (20/7/2018) sebagai respons dari keputusan RDG BI.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pasca Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya mengalami tekanan hingga menembus level Rp 14.500/US$.

Meski demikian, bank sentral membantah pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini, Jumat (20/7/2018) sebagai respons dari keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

"Enggak. Jika melihat lebih luas, bukan hanya rupiah yang melemah, tetapi mata uang lainnya," kata Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto, Jumat (20/7/2018).

Seperti diketahui, pasca BI mempertahankan tingkat bunga acuannya di level 5,25%, pergerakan rupiah justru mengalami pelemahan hingga menembus level Rp 14.500, terendah sejak Oktober 2015.

Depresiasi rupiah pada hari ini cukup dalam. Pada pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.540. Rupiah melemah 0,48% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo pun enggan mengomentari pergerakan dolar AS yang mencapai Rp 14.500/US$. Menurut Perry, BI sudah menjelaskan secara komprehensif perihal nilai tukar pada RDG kemarin.

Sehari sebelumnya, Perry mengatakan tekanan terhadap rupiah kembali meningkat seiring kuatnya ketidakpastian pasar keuangan global yang kemudian memicu penguatan dolar AS secara meluas.

Rupiah pada 18 Juli 2018 tercatat Rp 14.405/US$, melemah 0,52% (ptp) dibandingkan dengan level akhir Juni 2018. Dengan perkembangan ini, Rupiah melemah 5,81% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2017.

BI mengklaim pelemahan rupiah lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara berkembang lain seperti Filipina, India, Afrika Selatan, Brasil dan Turki.





(dru) Next Article Pengumuman! Bunga Acuan BI Sudah Hampir Capai Puncaknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular