Analisis Teknikal
Bangun Bandara, Saham Gudang Garam Cenderung Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 July 2018 10:04
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mendapat katalis penguatan setelah melebarkan sayap bisnis ke infrastruktur, yang ditargetkan dapat dimulai pada 2019. Secara teknikal, saham perseroan masih variatif dengan kecenderungan menguat.
Kinerja saham GGRM secara tahun berjalan (year to date/ytd) tidak terlalu menggembirakan dengan mengalami penurunan sebesar 15% atau hampir sama dengan kinerja indeks sektor konsumer yang juga minus 16,21% pada periode yang sama.
Secara teknikal, grafik pergerakan GGRM cenderung menyamping (sideways) dalam 2 bulan perdagangannya di bursa, dengan titik penopang (support) pada level 66.500 serta titik penghalang (resistance) pada 75.500 per unit.
Mengacu pada indikator teknikal, GGRM cenderung menguat. Ini terlihat dari indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang menggambarkan posisi persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat.
Meski demikian, indikator stochastic slow digambarkan pada posisi netral antara jenuh jual dan jenuh beli.
Perseroan baru-baru ini telah mengantongi izin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membangun Bandara Kediri, Jawa Timur. Ini menjadi tonggak sejarah bagi perusahaan rokok yang didirikan keluarga Wonowidjojo di Kediri ini, untuk masuk ke bisnis bandara.
Pada tahun 2010, Gudang Garam telah mendirikan perusahaan penerbangan Surya Air. Maskapai itu khusus mengoperasikan helikopter yang bisa disewa untuk korporasi, evakuasi medis, perjalanan pribadi, wisata, dan lain sebagainya.
Berdasarkan laporan tahunan perseroan, Gudang Garam juga memiliki satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa sewa pesawat yakni Galaxy Prime Ltd. Galaxy Prime sendiri terdaftar sebagai perusahaan di Virgin Islands.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Dear Investor, Ada Ramalan Harga Saham GGRM nih, Bad News?
Kinerja saham GGRM secara tahun berjalan (year to date/ytd) tidak terlalu menggembirakan dengan mengalami penurunan sebesar 15% atau hampir sama dengan kinerja indeks sektor konsumer yang juga minus 16,21% pada periode yang sama.
 Sumber: Reuters |
Mengacu pada indikator teknikal, GGRM cenderung menguat. Ini terlihat dari indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang menggambarkan posisi persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat.
Perseroan baru-baru ini telah mengantongi izin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membangun Bandara Kediri, Jawa Timur. Ini menjadi tonggak sejarah bagi perusahaan rokok yang didirikan keluarga Wonowidjojo di Kediri ini, untuk masuk ke bisnis bandara.
Pada tahun 2010, Gudang Garam telah mendirikan perusahaan penerbangan Surya Air. Maskapai itu khusus mengoperasikan helikopter yang bisa disewa untuk korporasi, evakuasi medis, perjalanan pribadi, wisata, dan lain sebagainya.
Berdasarkan laporan tahunan perseroan, Gudang Garam juga memiliki satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa sewa pesawat yakni Galaxy Prime Ltd. Galaxy Prime sendiri terdaftar sebagai perusahaan di Virgin Islands.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Dear Investor, Ada Ramalan Harga Saham GGRM nih, Bad News?
Most Popular