Isu Perang Dagang Panas Lagi, Wall Street Akan Dibuka Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 July 2018 18:51
Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 75 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 10 dan 29 poin.

Sempat lepas dari benak investor untuk beberapa waktu, kini isu perang dagang antara AS dengan mitra dagangnya kembali membebani bursa saham.

Pada hari Kamis (19/7/2018), Kementerian Luar Negeri China mengatakan komentar dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow bahwa Presiden China Xi Jinping telah menghalangi perkembangan negosiasi untuk mencegah perang dagang adalah tuduhan yang "mengejutkan" dan "bohong".

Pada hari Rabu (18/7/2018), Larry Kudlow mengatakan dia yakin pejabat China di level yang lebih rendah, termasuk penasihat ekonomi senior Liu He, menginginkan sebuah kesepakatan. Namun, Xi menolak untuk mengubah kebijakan China terkait transfer teknologi dan kebijakan lainnya mengenai perdagangan.

"Menurut saya Liu He dan yang lainnya mungkin ingin bergerak tapi belum bisa," papar Kudlow yang sebelumnya sempat menjadi anchor di CNBC International. "Kami menunggunya (Xi). Bola ada di tangannya."

Dengan Jepang, kondisinya juga tidak baik. Ekspor Jepang ke Amerika Serikat (AS) di bulan Juni turun untuk kali pertama dalam 17 bulan terakhir. Ekspor ke AS turun 0,9% YoY karena penurunan pengiriman mobil dan peralatan manufaktur semikonduktor, dua produk ekspor terpenting bagi Jepang. Sementara itu, impor dari AS turun 2,1% YoY akibat penurunan impor minyak mentah, pesawat, dan batu bara. Alhasil, surplus dagang Jepang dengan AS berada di posisi 590,3 miliar yen (Rp 75,7 triliun), naik 0,5% secara tahunan.

Naiknya surplus dagang dengan AS menimbulkan ketakutan pemerintahan Trump akan terus mendesak Jepang untuk mengambil langkah konkret guna menurunkan surplus dagangnya dengan Negeri Paman Sam.

Pada pukul 19:30 WIB, data klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir pada tanggal 14 Juli dan data Philadelphia Fed Manufacturing Index periode Juli akan diumumkan. Pada pukul 21:00, data pertumbuhan leading index akan diumumkan. Kuat-lemahnya data ini akan memberi petunjuk mengenai prospek perekonomian AS kedepannya.

Pada pukul 20:00 WIB, anggota FOMC Randal Quarles dijadwalkan berbicara pada Alternative Reference Rates Committee Roundtable melalui sebuah video yang sudah direkam sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/wed) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular