
Suku Bunga Acuan Ditahan, Rupiah Pun Terbeban
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 July 2018 16:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan hari ini. Pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) terlihat justru menjadi pemberat langkah rupiah.
Pada Kamis (19/7/2018), US$ 1 kala penutupan pasar dibanderol Rp 14.470. Rupiah melemah 0,49%.
Rupiah dibuka stagnan pada perdagangan hari ini. Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah. Namun pergerakan rupiah terjadi dalam rentang tipis, terlihat bahwa investor cenderung hati-hati. Tampaknya investor menantikan pengumuman suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate sehingga memasang mode wait and see.
Setelah momen yang ditunggu-tunggu itu tiba, depresiasi rupiah justru semakin dalam. Kemungkinan pelaku pasar kurang mengapresiasi keputusan BI yang mempertahankan suku bunga acuan di 5,25%.
Mungkin pasar berharap BI lebih menunjukkan sinyal yang agresif. Pasalnya, The Federal Reserve/The Fed dalam 2 hari hari terakhir terus memberi sinyal kebijakan yang cenderung hawkish.
Dua hari ini, Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan paparan mengenai perekonomian semester I-2018 dan arah kebijakan ke depan. Meski minim kejutan, Powell terus menegaskan perekonomian AS akan terus tumbuh sampai beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga acuan secara bertahap masih menjadi pilihan kebijakan.
Pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi, atau empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang perkiraan awal yaitu tiga kali.
Akibat pernyataan ini, dolar AS melaju kencang. Sebab, kenaikan suku bunga acuan akan membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS menguntungkan karena mendapat imbal hasil lebih tinggi.
Dolar AS pun menguat terhadap berbagai mata uang. Di hadapan enam mata uang utama yang ditunjukkan dengan Dollar Index, terjadi kenaikan 0,31% pada pukul 16:22 WIB.
Tidak hanya terhadap rupiah, greenback pun perkasa di hadapan berbagai mata uang utama Asia. Meski melemah 0,49%, rupiah bukan jadi mata uang dengan depresiasi terdalam. Pelemahan yuan China menjadi yang paling tajam
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap greenback pada pukul 16:24 WIB, mengutip Reuters:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Kamis (19/7/2018), US$ 1 kala penutupan pasar dibanderol Rp 14.470. Rupiah melemah 0,49%.
Rupiah dibuka stagnan pada perdagangan hari ini. Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah. Namun pergerakan rupiah terjadi dalam rentang tipis, terlihat bahwa investor cenderung hati-hati. Tampaknya investor menantikan pengumuman suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate sehingga memasang mode wait and see.
![]() |
Mungkin pasar berharap BI lebih menunjukkan sinyal yang agresif. Pasalnya, The Federal Reserve/The Fed dalam 2 hari hari terakhir terus memberi sinyal kebijakan yang cenderung hawkish.
Dua hari ini, Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan paparan mengenai perekonomian semester I-2018 dan arah kebijakan ke depan. Meski minim kejutan, Powell terus menegaskan perekonomian AS akan terus tumbuh sampai beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga acuan secara bertahap masih menjadi pilihan kebijakan.
Pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi, atau empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang perkiraan awal yaitu tiga kali.
Akibat pernyataan ini, dolar AS melaju kencang. Sebab, kenaikan suku bunga acuan akan membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS menguntungkan karena mendapat imbal hasil lebih tinggi.
Dolar AS pun menguat terhadap berbagai mata uang. Di hadapan enam mata uang utama yang ditunjukkan dengan Dollar Index, terjadi kenaikan 0,31% pada pukul 16:22 WIB.
Tidak hanya terhadap rupiah, greenback pun perkasa di hadapan berbagai mata uang utama Asia. Meski melemah 0,49%, rupiah bukan jadi mata uang dengan depresiasi terdalam. Pelemahan yuan China menjadi yang paling tajam
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap greenback pada pukul 16:24 WIB, mengutip Reuters:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 112,97 | -0,12 |
Yuan China | 6,77 | -0,80 |
Won Korea Selatan | 1.137,81 | -0,68 |
Dolar Taiwan | 30,70 | -0,37 |
Dolar Hong Kong | 7,85 | 0,01 |
Rupee India | 68,97 | -0,51 |
Dolar Singapura | 1,37 | -0,47 |
Baht Thailand | 33,43 | -0,42 |
Peso Filipina | 53,59 | -0,25 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular