Analisis Teknikal

Bangkit dari Koreksi, JSMR Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 July 2018 16:31
Saham JSMR menjadi salah satu penopang kinerja indeks infrastruktur. Situasi ini berpeluang terjaga sepanjang pekan.
Foto: detik.com/Ari Saputra
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja sektor infrastruktur mengalami penguatan cukup tinggi pada pekan lalu yakni sebesar 4,07%, salah satu emiten yang mengerek sektor tersebut adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Situasi ini berpeluang terjaga sepekan ini.

Secara tahun berjalan (year-to-date/YtD), kinerja JSMR memang turun cukup dalam yakni sebesar 19,92%, atau jauh lebih parah dibandingkan kinerja indeks sektor infrastruktur yang turun sebesar 7,88%.

Perusahaan terus berusaha meningkatkan kinerjanya, berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) JSMR akan menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dengan nilai sebesar Rp 3 triliun, RDPT tersebut akan akan diterbitkan dalam beberapa tahap karena nilainya yang besar.

Perseroan memberikan nilai imbal hasil (internal rate of return/IRR) dari skema tersebut sebesar 10,25%/tahun kepada investor dengan tenor selama lima tahun.

Bagaimana kinerja harga saham JSMR berdasarkan analisis teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia merangkumnya:
Bangkit dari Koreksi, JSMR Berpotensi Lanjutkan PenguatanFoto: CNCB Indonesia/Yazid Muamar
Sejak ditutup di harga terendahnya pada level 954 pada Rabu (16/5/2018), JSMR bergerak menguat. Dilihat dari pergerakannya JSMR membentuk pola lembah berganda (double bottom) yang merupakan ciri-ciri pembalikan arah harga (reversal) dari tren turun menjadi tren naik.

Kami melihat pada pekan lalu JSMR mulai menembus level penghalangnya (breaking the resistance) di Rp 4.760. Sempat bergerak dalam ruang sempit, JSMR pada hari ini naik sebesar 3% lebih dengan bergerak di rentang harga 4.780 hingga 5.075.  

Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan hari (moving average/MA), JSMR bergerak di atas garis rerata 50 dan 20 (MA-50 dan MA-20). Pergerakan tersebut menggambarkan JSMR telah keluar dari tekanan jangka menengahnya atau cenderung menguat.

Berdasarkan indikator stochastic slow, JSMR berada pada area netral atau masih ada ruang penguatan, didukung indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) pada posisi persilangan emas (golden cross) yang menunjukkan tren menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Laba Naik Tipis, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 330 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular