
Jelang Keputusan Bunga Acuan BI, Kemana Arah Pergerakan IHSG?
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
19 July 2018 08:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpotensi menguat terbatas, menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 Day Repo Rate. Menurut analis, penguatan terbatas tersebut berpotensi terjadi setelah ditutup menguat 0,5% pada perdagangan Rabu, 18 Juli 2018 ke level 5.890,73.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, pergerakan IHSG secara teknikal terkonsolidasi pada level resisten MA50 dan bearish trend line. Indikasi terkoreksi masih berpeluang melihat indikator stochastic yang bearish momentum dengan indikator RSI.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi cenderung pulled back bearish trend line dengan rentang pergerakan 5811-5901,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/7/2018).
Menurut Lanjar, saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ASRI, HRUM, INDY, LSIP, MAPI, SIMP, TINS, TKIM.
Sementara itu, PT Valbury Sekuritas Indonesia melalui hasil risetnya mengungkapkan, sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kurang harmonis dengan Uni Eropa dan menegaskan posisi sebagai musuh perdagangan, semakin memanaskan isu perang dagang. Hal ini akan mengganggu pasar valuta asing termasuk ke pasar saham.
"Dan hal bisa memberatkan bagi IHSG jika pasar global terutama saham regional Asia mengalami tekanan apabila sentimen perang dagang yang mulai menyentuh Uni Eropa masih menjadi kekhawatiran pasar," tulis riset Valbury.
Hari ini Valbury memprediksi IHSG akan berada kisaran 5.867-5.826 untuk level support dan level resisten di 5.907-5.948.
Selain itu, Samuel Sekuritas secara teknikal menjelasakan, pola pergerakan IHGS yang menyerupaia Candlestick dalam dua hari terakhir mengindikasikan adanya potensi IHSG (5,890) segera naik untuk menguji 5,950. Dengan Breakout 5,950, Samuel Sekuritas meyakini IHSG akan berada di awal Uptrend.
"Correction menuju setidaknya 5.750 an di akhir Juli 2018 sebelum Breakout 5.950. Breakout 5.950 dalam waktu dekat menunjukkan minat beli yang memang tinggi sehingga dapat diyakini Uptrend yang terjadi saat itu adalah valid," ulas Samuel Sekuritas.
(hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, pergerakan IHSG secara teknikal terkonsolidasi pada level resisten MA50 dan bearish trend line. Indikasi terkoreksi masih berpeluang melihat indikator stochastic yang bearish momentum dengan indikator RSI.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi cenderung pulled back bearish trend line dengan rentang pergerakan 5811-5901,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/7/2018).
Sementara itu, PT Valbury Sekuritas Indonesia melalui hasil risetnya mengungkapkan, sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kurang harmonis dengan Uni Eropa dan menegaskan posisi sebagai musuh perdagangan, semakin memanaskan isu perang dagang. Hal ini akan mengganggu pasar valuta asing termasuk ke pasar saham.
"Dan hal bisa memberatkan bagi IHSG jika pasar global terutama saham regional Asia mengalami tekanan apabila sentimen perang dagang yang mulai menyentuh Uni Eropa masih menjadi kekhawatiran pasar," tulis riset Valbury.
Hari ini Valbury memprediksi IHSG akan berada kisaran 5.867-5.826 untuk level support dan level resisten di 5.907-5.948.
Selain itu, Samuel Sekuritas secara teknikal menjelasakan, pola pergerakan IHGS yang menyerupaia Candlestick dalam dua hari terakhir mengindikasikan adanya potensi IHSG (5,890) segera naik untuk menguji 5,950. Dengan Breakout 5,950, Samuel Sekuritas meyakini IHSG akan berada di awal Uptrend.
"Correction menuju setidaknya 5.750 an di akhir Juli 2018 sebelum Breakout 5.950. Breakout 5.950 dalam waktu dekat menunjukkan minat beli yang memang tinggi sehingga dapat diyakini Uptrend yang terjadi saat itu adalah valid," ulas Samuel Sekuritas.
Investor hari ini akan menyimak keputusan suku bunga acuan. Hari ini, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan edisi Juli 2018 untuk memutuskan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate di 5,25%. Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 di antaranya memperkirakan 'hold'. Hanya dua yang memperkirakan ada kenaikan 25 basis poin menjadi 5,5%. Median konsensus ada di 5,25%.
Meski mayoritas suara pasar memperkirakan suku bunga ditahan, bukan berarti tidak ada kemungkinan untuk dinaikkan. Sebab, pelemahan rupiah yang sudah mencapai 5,6% sejak awal tahun bisa saja memaksa BI untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate di 5,25%. Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 di antaranya memperkirakan 'hold'. Hanya dua yang memperkirakan ada kenaikan 25 basis poin menjadi 5,5%. Median konsensus ada di 5,25%.
Meski mayoritas suara pasar memperkirakan suku bunga ditahan, bukan berarti tidak ada kemungkinan untuk dinaikkan. Sebab, pelemahan rupiah yang sudah mencapai 5,6% sejak awal tahun bisa saja memaksa BI untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.
(hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular