
Sejak Awal Juli, Rupiah Melemah 0,76% Lawan Dolar Australia
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 July 2018 12:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya di hadapan dolar Australia pada perdagangan siang ini. Sejak awal bulan ini, rupiah melemah 0,76% di hadapan mata uang Negeri Kanguru.
Pada Rabu (18/7/2018) pukul 12:23 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.623,66. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Untuk mendapatkan informasi seputar kurs dolar Australia, silakan klik di sini.
Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Australia mantap di atas Rp 10.750. Berikut data perdagangan dolar Australia di empat bank nasional hingga pukul 12:00 WIB:
Sentimen pelemahan rupiah masih datang dari rilis data neraca perdagangan antara Indonesia dan Australia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juni 2018, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dari sisi non-migas mencapai US$ 1,275 miliar. Defisit pun menimbulkan persepsi negatif sebab aliran devisa yang keluar dari Indonesia jauh lebih besar.
Di sisi lain, kenaikan harga komoditas ekspor andalan Negeri Kangguru juga berpengaruh terhadap penguatan dolar Australia. Harga komoditas seperti bijih besi dan batu terus mencatatkan kenaikan.
Per hari ini, harga biji besi adalah US$ 68,63/ton atau naik 0,5% dibandingkan perdagangan kemarin. Sementara pergerakan harga batu bara lebih mentereng. Hingga kemarin, harga batu bara kembali mencetak rekor tertinggi sejak Februari 2012 ke posisi US$ 118,70/ ton.
Kenaikan dua komoditas andalan ekspor tersebut pun berpengaruh terhadap penerimaan devisa Australi.a Kondisi ini semakin membuat dolar Australia perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Dolar Australia, Rupiah Melemah 3,27% dalam Sebulan
Pada Rabu (18/7/2018) pukul 12:23 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.623,66. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Untuk mendapatkan informasi seputar kurs dolar Australia, silakan klik di sini.
Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Australia mantap di atas Rp 10.750. Berikut data perdagangan dolar Australia di empat bank nasional hingga pukul 12:00 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.429,00 | Rp 10.787,00 |
Bank BNI | Rp 10.494,00 | Rp 10.784,00 |
Bank BRI | Rp 10.557,73 | Rp 10.718,57 |
Bank BCA | Rp 10.472,00 | Rp 10.758,00 |
Sentimen pelemahan rupiah masih datang dari rilis data neraca perdagangan antara Indonesia dan Australia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juni 2018, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dari sisi non-migas mencapai US$ 1,275 miliar. Defisit pun menimbulkan persepsi negatif sebab aliran devisa yang keluar dari Indonesia jauh lebih besar.
Di sisi lain, kenaikan harga komoditas ekspor andalan Negeri Kangguru juga berpengaruh terhadap penguatan dolar Australia. Harga komoditas seperti bijih besi dan batu terus mencatatkan kenaikan.
Per hari ini, harga biji besi adalah US$ 68,63/ton atau naik 0,5% dibandingkan perdagangan kemarin. Sementara pergerakan harga batu bara lebih mentereng. Hingga kemarin, harga batu bara kembali mencetak rekor tertinggi sejak Februari 2012 ke posisi US$ 118,70/ ton.
Kenaikan dua komoditas andalan ekspor tersebut pun berpengaruh terhadap penerimaan devisa Australi.a Kondisi ini semakin membuat dolar Australia perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Dolar Australia, Rupiah Melemah 3,27% dalam Sebulan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular