
Dalam Sebulan, Rupiah Melemah Lebih dari 2% Lawan SGD
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 July 2018 09:50

akarta, CNBC Indonesia - Pagi ini, nilai tukar rupiah kembali melemah di hadapan dolar Singapura. Situasi ini menyebabkan rupiah telah terdepresiasi hingga lebih dari hanya dalam waktu sebulan.
Pada Rabu (18/7/2018), pukul 09.23 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.553,89. Rupiah melemah 0,29 % dibandingkan perdagangan kemarin. Untuk mendapatkan informasi seputar kurs dolar Singapura, silakan klik di sini.
Tren pelemahan yang masih berlangsung membuat harga jual dolar Singapura menembus Rp 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:10 WIB:
Sentimen pelemahan rupiah masih disebabkan rilis neraca perdagangan non-migas antara Indonesia dan Singapura. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan non migas antara kedua negara, di mana Indonesia kembali mengalami defisit US$ 230,9 pada Juni 2018. Sejak awal tahun, defisit tercatat US$ 300 juta.
Defisit ini masih terus terjadi seiring dengan tingginya impor bahan baku dan barang modal seperti hidrokarbon, alat perlengkapan telekomunikasi, hingga plastik. Tingginya kebutuhan impor menyebabkan aliran devisa yang menuju Negeri Singa jauh lebih besar. Akibatnya mata uang dolar Singapura pun terapresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Pada Rabu (18/7/2018), pukul 09.23 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.553,89. Rupiah melemah 0,29 % dibandingkan perdagangan kemarin. Untuk mendapatkan informasi seputar kurs dolar Singapura, silakan klik di sini.
![]() |
Tren pelemahan yang masih berlangsung membuat harga jual dolar Singapura menembus Rp 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:10 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.353,00 | Rp 10,653,00 |
Bank BNI | Rp 10.443,00 | Rp 10.703,00 |
Bank BRI | Rp 10.491,02 | Rp 10.621,32 |
Bank BCA | Rp 10.418,00 | Rp 10.646,00 |
Sentimen pelemahan rupiah masih disebabkan rilis neraca perdagangan non-migas antara Indonesia dan Singapura. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan non migas antara kedua negara, di mana Indonesia kembali mengalami defisit US$ 230,9 pada Juni 2018. Sejak awal tahun, defisit tercatat US$ 300 juta.
Defisit ini masih terus terjadi seiring dengan tingginya impor bahan baku dan barang modal seperti hidrokarbon, alat perlengkapan telekomunikasi, hingga plastik. Tingginya kebutuhan impor menyebabkan aliran devisa yang menuju Negeri Singa jauh lebih besar. Akibatnya mata uang dolar Singapura pun terapresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular