Rupiah Melemah 0,03% terhadap Poundsterling

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
17 July 2018 16:04
Rupiah melemah terhadap poundsterling sore ini, kian menenggelamkan rupiah yang telah terdepresiasi lebih dari 3% sebulan ke belakang.
Foto: REUTERS/Sukree Sukplang
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah kembali melemah terhadap poundsterling pada sore ini. Pelemahan ini semakin menenggelamkan rupiah yang telah terdepresiasi lebih dari 3% dalam sebulan ke belakang. 

Pada Selasa (17/7/2018) pukul 15:20 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 19.022,44. Rupiah melemah 0,03% dibandingkan perdagangan kemarin. Sementara dalam sebulan, rupiah telah terdepresiasi hingga 3,16%.
Sumber: Reuters

Pelemahan ini mendorong harga jual poundsterling menembus di atas Rp 19.200. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar nasional hingga pukul 14:55 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 18.686,00Rp 19.169,00
Bank BNIRp 18.812,00Rp 19.269,00
Bank BRIRp 18.911,55Rp 19.146,85
Bank BCARp 18.795,00Rp 19.262,00

Faktor pendorong rupiah melemah didorong oleh sinyal kuat kenaikan suku bunga acuan di Inggris. Rilis data ekonomi di Inggris seakan mengkonfirmasi kondisi ekonomi yang semakin membaik.
 

Terbaru, Office for National Statistics memproyeksi masyarakat yang mengajukan klaim tunjangan penggangguran turun menjadi 2.100 orang, angka tersebut turun hampir tiga kali lipat dari bulan sebelumnya yang mencapai 7.700 orang. 

Kesejahteraan yang meningkat membuat daya beli masyarakat pun membaik. Proyeksi tingkat inflasi Juni pun naik 20 basis poin ke posisi 2,6%. Kenaikan ini semakin melebihi target inflasi yang ditetapkan oleh bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yaitu 2%. 

Lantas pasar pun meyakini BoE akan menaikkan suku bunga acuan pada Agustus. Sejak November 2017, BoE belum lagi menaikkan suku bunga acuannya di angka 0,5%.

Dengan perkiraan inflasi yang akan naik, pasar berspekulasi BoE tidak akan lagi menunda pengetatan moneternya.
 Ekspektasi ini menjadi bahan bakar penguatan poundsterling terhadap mata uang global termasuk rupiah.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/hps) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular