
Di Depan Dolar Singapura, Rupiah Melemah Tiga Hari Beruntun
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 July 2018 09:57

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah kembali melemah terhadap dolar Singapura pada pagi. Rupiah telah terdepresiasi tiga hari berturut-turut di hadapan mata uang Negeri Singa.
Pada Selasa (17/7/2018), pukul 09.20 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.561,67. Rupiah melemah 0,13% dibandingkan perdagangan kemarin.
Tren pelemahan mendorong harga jual dolar Singapura kembali menembus di atas 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:30 WIB:
Untuk mendapatkan informasi seputar data kurs dolar Singapura, silakan klik di sini.
Sentimen pelemahan rupiah datang dari rilis data terbaru neraca perdagangan non-migas antara Indonesia dan Singapura. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama periode Januari hingga Juni 2018, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan hingga US$ 300 juta. Dengan kondisi ini, Negeri Singa lebih mendapatkan persepsi positif dari investor karena aliran valas yang memihak Singapura.
Di sisi lain, aliran modal asing ke Indonesia pun cenderung berkurang. Terlihat dari aksi jual investor asing di pasar saham Indonesia yang mencapai Rp 77,83 miliar pada pukul 09:45 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Pada Selasa (17/7/2018), pukul 09.20 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.561,67. Rupiah melemah 0,13% dibandingkan perdagangan kemarin.
![]() |
Tren pelemahan mendorong harga jual dolar Singapura kembali menembus di atas 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:30 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.353,00 | Rp 10,653,00 |
Bank BNI | Rp 10.443,00 | Rp 10.703,00 |
Bank BRI | Rp 10.478,38 | Rp 10.607,62 |
Bank BCA | Rp 10.442,00 | Rp 10.670,00 |
Untuk mendapatkan informasi seputar data kurs dolar Singapura, silakan klik di sini.
Sentimen pelemahan rupiah datang dari rilis data terbaru neraca perdagangan non-migas antara Indonesia dan Singapura. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama periode Januari hingga Juni 2018, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan hingga US$ 300 juta. Dengan kondisi ini, Negeri Singa lebih mendapatkan persepsi positif dari investor karena aliran valas yang memihak Singapura.
Di sisi lain, aliran modal asing ke Indonesia pun cenderung berkurang. Terlihat dari aksi jual investor asing di pasar saham Indonesia yang mencapai Rp 77,83 miliar pada pukul 09:45 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Most Popular