Piala Dunia Selesai, IHSG Berpotensi ke Level 6.000

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
16 July 2018 08:35
Menurut analis, potensi ke level 6.000 terbuka setelah pekan lalu ditutup menguat 0.61% di level 5.944,07.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdaganga pagi ini berpotensi menuju ke level 6.000. Menurut analis, potensi ke level 6.000 terbuka setelah pekan lalu ditutup menguat 0.61% di level 5.944,07.

Analis dari Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta menjelaskan, pada hari ini, IHSG diperkirakan akan berada di level support 5.914,58 hingga 5.885,1. Sementara itu, level resisten akan berada pada level 5.967,44 hingga 5.990,72.

Secara teknikal, berdasarkan indikator MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih bergerak ke atas meskipun sudah berada di area overbought.

"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham. Dengan demikian, indeks berpeluang menuju ke area resisten,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Senin (16/7/2018).

Lebih lanjut, PT Valbury Sekuritas Indonesia melalui hasil risetnya menjelaskan, apabila perhatian pasar global tertuju pada laporan laba perusahaan, diperkirakan dapat mengurangi kecemasan terhadap sentimen perang dagang.

"Dengan membaiknya pasar global ini berpotensi dapat menjadi katalis positif bagi IHSG dalam pergerakannya di pekan ini," tulis Valbury.

Adapun prediksi IHSG Valbury untuk level support antara 5.915-5.862. Sedangkan level resisten antara 5.967-6.020.

Sementara itu, Riset Mega Capital menyebutkan IHSG berpotensi fluktuatif. Sepanjang pekan lalu, IHSG telah naik sebesar 4.38% dari level 5,695 di penutupan perdagangan pekan sebelumnya. IHSG mencatatkan kenaikan mingguan pertama setelah turun selama tiga minggu berturut-turut. Asing melanjutkan net buy sebesar Rp 461,1 miliar pada perdagangan Jumat, 13/07/2018).

IHSG juga akan merespons perkembangan bursa saham global, khususnya Asia hari ini, dimana sentimen perang dagang serta rilis laporan keuangan kuartal dua masih menjadi sentimen utama untuk bursa global.


(hps/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular