Jelang Ibadah Haji, Sekarang Momen Tepat Beli Riyal

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 July 2018 09:34
Jelang Ibadah Haji, Sekarang Momen Tepat Beli Riyal
Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
Jakarta, CNCB Indonesia Kurang dari sebulan lagi, jutaan umat Islam dari seluruh dunia akan membanjiri Arab Saudi untuk Ibadah Haji, tak terkecuali muslim Indonesia. 

Data pemerintah Arab Saudi tahun 2017 menunjukkan, jumlah jemaah haji dari Indonesia merupakan yang terbesar dengan total mencapai 211.000 orang. Angka tersebut mengungguli jumlah jamaah dari negara muslim lain seperti Pakistan, India, Bangladesh hingga Mesir. 

Untuk tahun ini, diperkirakan jumlah jemaah haji Indonesia mencapai 221.000 orang atau naik 10.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Bagi jemaah haji, selain kondisi lingkungan serta aturan ibadah haji, nilai tukar riyal terhadap rupiah pun patut diketahui. 

Pasalnya, bagi jemaah haji yang ingin membawa uang tambahan untuk keperluan oleh-oleh bagi keluarga tercinta--di luar uang saku yang diberikan pemerintah Indonesia, nilai tukar menjadi penting guna menjadi referensi apakah saat ini tepat menukar rupiah dalam bentuk riyal, ataukah nanti. 

Berikut kami gambarkan pergerakan kurs rupiah terhadap riyal serta bagaimana perkiraan ke depannya berdasaran data dan tren pendukung.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Kurs rupiah bergerak menguat tipis, yakni sebesar 0,03%, terhadap riyal Arab Saudi pada Kamis (12/07/2018). Meski demikian, secara tahun berjalan (year-to-date/YtD), mata uang rupiah justru terdepresiasi hingga 5,97%.  

Pada Kamis (12/07/2018), 1 riyal di pasar spot ditransaksikan pada Rp 3.833, atau sedikit lebih lemah dibandingkan penutupan kemarin yang sempat mencetak rekor tertinggi sejak awal tahun.  
Jelang Ibadah Haji, Sekarang Momen Tepat Beli RealSumber: Reuters
Seiring dengan pergerakan tersebut, harga jual riyal di salah satu bank nasional pun menembus di atas Rp 4.000/real. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar di Indonesia hari ini : 
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 3.676,00Rp 4.097,00
Bank BNIRp 3.695,00Rp 3,995,00
Bank BRIRp 3.824,93Rp 3,894,00
Bank BCARp 3.747,00Rp 3.917,00
Pergerakan rupiah yang menguat belum mampu mendorong harga jual riyal menjadi “lebih murah”. Ada peluang harga jual tersebut dapat lebih mahal, salah satunya dengan mempertimbangkan kebijakan moneter di Negeri Padang Pasir.  

Negeri di Jazirah Arab ini tengah melakukan normalisasi kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan. Saat memasuki tahun 2018, Monetary Authority of Saudi Arabia telah menaikkan suku bunga acuan hingga 50 bps hingga Juni 2018.  

Trading Economics memproyeksikan suku bunga acuan masih akan naik setidaknya 75 basis poin (bps) lagi pada tahun ini. Artinya sepanjang setahun ini, akan ada kenaikan 125 bps lagi suku bunga acuan Saudi diproyeksi menyentuh posisi 3,25%, memberikan energi penguatan bagi riyal.  

Meski Indonesia juga telah menaikkan suku bunga acuan hingga 100 bps, belum ada kejelasan apakah Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuannya. Kenaikan suku bunga acuan yang terlalu agresif dipastikan menghambat pertumbuhan ekonomi.  

Sementara bagi Arab Saudi, kenaikan suku bunga acuan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonominya karena tingginya daya kelembaman masyarakatnya terhadap faktor suku bunga.


TIM RISET CNBC INDONESIA



Merujuk pada data produk domestik bruto (PDB) per kapitaInternasional Monetary Fund (IMF), Arab Saudi unggul dengan nilai US$21.120 per kapita pada 2017, sementara Indonesia hanya US$3.876. Artinya PDB masyarakat Arab Saudi hampir 8 kali lipat dibandingkan Indonesia.  

Dengan kondisi PDB per kapita yang lebih kecil, kenaikan suku bunga acuan berpeluang besar memberikan efek langsung terhadap konsumsi masyarakat Indonesia sebab mereka akan kesulitan mengajukan kredit konsumer ke bank karena kenaikan bunga tidak sebanding dengan tingkat penghasilan mereka.  
Ketimpangan inilah yang membuat nilai tukar riyal masih unggul dibandingkan dengan Indonesia, dan memberikan suplemen bagi penguatan mata uang Kerajaan Dinasti Saud tersebut sampai dengan akhir tahun.  

Mendekati ibadah haji, nilai tukar riyal terhadap rupiah secara historis akan meningkat karena tingginya permintaan domestik pada calon jemaah Haji. Lalu menjelang akhir tahun, peluang riyal menguat terhadap rupiah kian besar karena kenaikan suku bunga, yang akan membuat anda merogoh kocek lebih dalam untuk menebusnya.  

Karenanya, cukup rasional jika anda berpikir untuk menukar riyal saat ini juga, terutama untuk bekal nanti ketika anda melakukan ibadah haji, ataupun untuk bekal umroh.


TIM RISET CNCB INDONESIA



(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular