
Analisis Teknikal
Saham BRPT di Persimpangan, Butuh Katalis untuk Lanjut Naik
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 July 2018 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Menguat hingga 6% pada hari ini, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) kini berada di persimpangan, dengan potensi penguatan jangka menengah masih memerlukan konfirmasi lanjutan.
Saham perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu tersebut hari ini pada pukuk 15.30 WIB menguat 6% atau 105 poin ke Rp 1.855 per saham, kembali ke level tertingginya sejak 2 Juli pada level Rp 1.980.
Perseroan saat ini mengkaji dua skema pendanaan untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 9 dan Jawa 10, di Suralaya, Banten, yang berkapasitas 2.000 MW.
"Sudah diputuskan pemenang tender perusahan EPC-nya (engineering, procurement, and construction), berarti sudah ada nilai proyeknya, sebesar US$3,1 miliar, 70% adalah loan (pinjaman), dan 30% ekuitas," ujar Direktur Barito Andry Setiawan kepada media usai rapat umum pemegang saham (RUPS), di Jakarta, Jumat (8/6).
Secara tahun berjalan (year to date/YtD), saham BRPT minus 17,56% atau jauh tertinggal dibandingkan kinerja sektor industri dasar yang mengalami kenaikan 11,14%.
Bagaimana pergerakan BRPT bila dilihat dari kaca mata analisis teknikal, tim riset CNBC Indonesia merangkumnya sebagai berikut:
Dalam beberapa bulan pergerakan saham BRPT cenderung turun (down trend), hari ini BRPT membentuk pola lilin putih panjang (long white candle) yang merupakan potensi pembalikan arah harga (reversal) dari tren turun menjadi naik.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal BRPT cenderung melemah sepekan ini, di mana BRPT telah menembus rerata pergerakan (moving average/MA) harga selama 5 dan 10 hari (MA-5 dan MA-10).
Namun karena masih di bawah rerata pergerakan harga 20 dan 50 harinya (MA-20 & MA-50), potensi kenaikan BRPT masih membutuhkan konfirmasi lanjutan.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), saham BRPT memberikan sinyal persilangan mati (dead cross) atau masih dalam tren menurun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Naik 4,6%, Saham Barito Pacific Paling Moncer di Jajaran LQ45
Saham perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu tersebut hari ini pada pukuk 15.30 WIB menguat 6% atau 105 poin ke Rp 1.855 per saham, kembali ke level tertingginya sejak 2 Juli pada level Rp 1.980.
Perseroan saat ini mengkaji dua skema pendanaan untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 9 dan Jawa 10, di Suralaya, Banten, yang berkapasitas 2.000 MW.
Secara tahun berjalan (year to date/YtD), saham BRPT minus 17,56% atau jauh tertinggal dibandingkan kinerja sektor industri dasar yang mengalami kenaikan 11,14%.
Bagaimana pergerakan BRPT bila dilihat dari kaca mata analisis teknikal, tim riset CNBC Indonesia merangkumnya sebagai berikut:
![]() |
Dalam beberapa bulan pergerakan saham BRPT cenderung turun (down trend), hari ini BRPT membentuk pola lilin putih panjang (long white candle) yang merupakan potensi pembalikan arah harga (reversal) dari tren turun menjadi naik.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal BRPT cenderung melemah sepekan ini, di mana BRPT telah menembus rerata pergerakan (moving average/MA) harga selama 5 dan 10 hari (MA-5 dan MA-10).
Namun karena masih di bawah rerata pergerakan harga 20 dan 50 harinya (MA-20 & MA-50), potensi kenaikan BRPT masih membutuhkan konfirmasi lanjutan.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), saham BRPT memberikan sinyal persilangan mati (dead cross) atau masih dalam tren menurun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Naik 4,6%, Saham Barito Pacific Paling Moncer di Jajaran LQ45
Most Popular