
Rupiah Melemah 0,05% terhadap Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
12 July 2018 14:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah melemah 0,05% terhadap yen pada siang ini, didorong naiknya permintaan yen sebagai instrumen minim risiko (safe haven), seiring peningkatan tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Pada Kamis (12/7/2018) pukul 13:30 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 128,43. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah telah terdepresiasi hingga 6,66%.
Pelemahan ini berakibat kepada harga jual yen bertengger di atas Rp 130 di empat bank utama nasional. Berikut data perdagangan di keempat bank nasional tersebut hingga pukul 12:30 WIB:
Memanasnya hubungan antara AS dan China semakin mengkhawatirkan. Baru-baru ini, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan daftar barang-barang asal China senilai US$200 miliar (Rp 2.875 triliun) yang akan dikenakan bea masuk sebesar 10%.
Meski kebijakan tersebut belum diaplikasikan, tetapi investor tetap saja khawatir. Pasalnya 6 Juli lalu, AS telah menerapkan bea masuk senilai US$34 miliar terhadap produk impor dari China. Beijing pun membalas dengan menerapkan tarif impor yang sama besarnya.
Aksi balas dendam ditambah sikap arogan Trump membuat ekonomi global tidak kondusif. Akibatnya, selera mengambil risiko (risk appetite) investor pun lesu dan mendorong kenaikan permintaan safe have seperti yen. Seiring meningkatnya permintaan yen, rupiah pun terdepresiasi 6,66 % dari awal tahun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Kamis (12/7/2018) pukul 13:30 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 128,43. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah telah terdepresiasi hingga 6,66%.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 125,43 | Rp 130,51 |
Bank BNI | Rp 125,32 | Rp 131,92 |
Bank BRI | Rp 127,61 | Rp 129,26 |
Bank BCA | Rp 125,28 | Rp 131,82 |
Memanasnya hubungan antara AS dan China semakin mengkhawatirkan. Baru-baru ini, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan daftar barang-barang asal China senilai US$200 miliar (Rp 2.875 triliun) yang akan dikenakan bea masuk sebesar 10%.
Aksi balas dendam ditambah sikap arogan Trump membuat ekonomi global tidak kondusif. Akibatnya, selera mengambil risiko (risk appetite) investor pun lesu dan mendorong kenaikan permintaan safe have seperti yen. Seiring meningkatnya permintaan yen, rupiah pun terdepresiasi 6,66 % dari awal tahun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular