
Rupiah Melemah, Bank Mulai Jual Dolar Singapura di Rp 10.700
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
11 July 2018 10:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap dolar Singapura pada perdagangan pagi ini. Data cadangan devisa sepertinya masih menjadi motor penguat mata uang Negeri Singa.
Pada Rabu 11/7/2018), pukul 09.45 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.580,53. Rupiah melemah 0,06 % dibandingkan perdagangan kemarin .
Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Singapura menembus di atas Rp 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di beberapa bank nasional hingga pukul 09:30 WIB:
Monetary Authority of Singapore (MAS) kemarin merilis data terbaru cadangan devisa Singapura per Juni 2018. Cadangan devisa naik US$ 1 miliar dari bulan sebelumnya ke posisi US$ 288 miliar.
Kenaikan cadangan devisa didorong kenaikan ekspor komoditas non-minyak. Data Departement Statistics of Singapore memperlihatkan, tingkat ekspor tumbuh hingga 15,5% secara year-on-year (YoY). Pencapaian ini bahkan tiga kali lipat dari perkiraan pasar di kisaran 4,7%.
Tingkat ekspor yang melesat signifikan berdampak kepada aliran devisa yang semakin deras. Hal ini pun menimbulkan ekspektasi bahwa perekonomian Negeri Singa akan terus membaik pada kuartal II-2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Pada Rabu 11/7/2018), pukul 09.45 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.580,53. Rupiah melemah 0,06 % dibandingkan perdagangan kemarin .
![]() |
Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Singapura menembus di atas Rp 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di beberapa bank nasional hingga pukul 09:30 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.390,00 | Rp 10,693,00 |
Bank BNI | Rp 10.453,00 | Rp 10.713,00 |
Bank BRI | Rp 10.548,43 | Rp 10.678,89 |
Bank BCA | Rp 10.454,00 | Rp 10.682,00 |
Monetary Authority of Singapore (MAS) kemarin merilis data terbaru cadangan devisa Singapura per Juni 2018. Cadangan devisa naik US$ 1 miliar dari bulan sebelumnya ke posisi US$ 288 miliar.
Kenaikan cadangan devisa didorong kenaikan ekspor komoditas non-minyak. Data Departement Statistics of Singapore memperlihatkan, tingkat ekspor tumbuh hingga 15,5% secara year-on-year (YoY). Pencapaian ini bahkan tiga kali lipat dari perkiraan pasar di kisaran 4,7%.
Tingkat ekspor yang melesat signifikan berdampak kepada aliran devisa yang semakin deras. Hal ini pun menimbulkan ekspektasi bahwa perekonomian Negeri Singa akan terus membaik pada kuartal II-2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular