
Rupiah Menguat 0,09% Terhadap Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
10 July 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak menguat terhadap yen jepang pada siang ini, menyusul tidak berlanjutnya eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menuju tingkat yang lebih parah.
Pada Selasa (10/7/2018) pukul 12:55 WIB, JPY1 dibanderol Rp 129,05. Rupiah menguat 0,09% dibandingkan penutupan hari kemarin.
Penguatan tersebut mendorong harga jual yen turun di bawah Rp 130. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 12:40 WIB:
Tensi kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia ini memanas seiring pengenaan bea tarif impor tambahan AS secara sepihak. AS pada 6 Juli secara resmi mengenakan tarif impor baru sebesar 25% bagi produk-produk China senilai US$34 miliar.
China pun tak tinggal diam. Beijing pun mengenakan tarif impor dengan besaran yang sama terhadap produk-produk AS. Aksi balas dendam ini kian memanas setelah Presiden AS Donald Trump berencana mengenakan tarif tambahan senilai lebih dari US$500 miliar.
Namun sejauh ini belum ada eskalasi ancaman oleh pihak Gedung Putih. Hal ini pun menimbulkan spekulasi jika perang dagang antara AS dan China tidak akan menjadi lebih panas lagi. Kondisi ini sedikit menenangkan investor dan mulai berani di instrument berisiko tinggi.
Di pasar saham Indonesia, aksi beli investor asing khususnya saham hingga pukul 12:54 WIB mencapai Rp 47,03 miliar. Di tengah menurunnya permintaan terhadap yen, rupiah pun menguat terhadap mata uang tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Covid-19 Kian Ganas, Ini Dia Mata Uang yang Libas Dolar AS
Pada Selasa (10/7/2018) pukul 12:55 WIB, JPY1 dibanderol Rp 129,05. Rupiah menguat 0,09% dibandingkan penutupan hari kemarin.
![]() |
Penguatan tersebut mendorong harga jual yen turun di bawah Rp 130. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 12:40 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 126,01 | Rp 130,83 |
Bank BNI | Rp 125,74 | Rp 132,34 |
Bank BRI | Rp 128,31 | Rp 129,98 |
Bank BCA | Rp 125,70 | Rp 132,27 |
Tensi kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia ini memanas seiring pengenaan bea tarif impor tambahan AS secara sepihak. AS pada 6 Juli secara resmi mengenakan tarif impor baru sebesar 25% bagi produk-produk China senilai US$34 miliar.
Namun sejauh ini belum ada eskalasi ancaman oleh pihak Gedung Putih. Hal ini pun menimbulkan spekulasi jika perang dagang antara AS dan China tidak akan menjadi lebih panas lagi. Kondisi ini sedikit menenangkan investor dan mulai berani di instrument berisiko tinggi.
Di pasar saham Indonesia, aksi beli investor asing khususnya saham hingga pukul 12:54 WIB mencapai Rp 47,03 miliar. Di tengah menurunnya permintaan terhadap yen, rupiah pun menguat terhadap mata uang tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Covid-19 Kian Ganas, Ini Dia Mata Uang yang Libas Dolar AS
Most Popular