Rupiah: Menguat di Kurs Acuan, Terbaik Ketiga di Pasar Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 July 2018 10:30
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di kurs acuan bergerak menguat. Di pasar spot, rupiah pun mampu menekan greenback.
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan bergerak menguat. Di pasar spot, rupiah pun mampu menekan greenback. 

Pada Senin (9/7/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14332. Rupiah menguat cukup signifikan di 0,53%. 

Jisdor (Reuters)

Sementara mata uang Asia juga senasib dengan rupiah, mampu perkasa di hadapan greenback. Dengan apresiasi 0,17%, rupiah kini jadi mata uang terbaik ketiga di Asia. Rupiah hanya kalah dari won Korea Selatan dan dolar Taiwan. 

Berikut perkembangan sejumlah mata uang utama Asia terhadap dolar AS pada pukul 10:10 WIB, mengutip Reuters: 

Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang110,44+0,01
Yuan China6,63+0,15
Won Korea Selatan1.111,20+0,31
Dolar Taiwan30,34+0,18
Rupee India68,80+0,10
Dolar Singapura1,35+0,10
Baht Thailand33,09+0,15
Peso Filipina53,36-0,09
 
Dolar AS memang sedang tertekan. Dollar Index, yang menunjukkan posisi greenback di hadapan enam mata yang utama, melemah 0,12% pada pukul 10:13 WIB. 

Pelemahan dolar AS disebabkan oleh rilis data yang mengecewakan. Pada akhir Juni, angka pengangguran AS tercatat 4%. Lebih rendah dibandingkan pencapaian bulan lalu maupun konsensus pasar yaitu 3,8%. 

Hal ini membuat pasar berpikir ulang mengenai rencana The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif. Sebab, pasar tenaga kerja belum pulih betul sehingga masih membutuhkan kebijakan moneter yang akomodatif. 

Selain itu, investor juga sepertinya masih melakukan ambil untung. Dollar Index sudah menguat 4,53% dalam tiga bulan terakhir. Angka ini menarik investor untuk merealisasikan laba. 

Sementara di dalam negeri, ada sentimen positif yang ikut mendorong penguatan rupiah. Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), memperkirakan neraca perdagangan Indonesia bisa surplus pada Juni 2018. Jika terwujud, maka tren defisit yang terjadi dalam dua bulan sebelumnya akan terputus. 

"Saya kira neraca perdagangan akan surplus. Kurang lebih US$ 900 juta," ungkap Perry. 

Penyataan ini bisa menjadi obat kuat bagi rupiah. Surplus neraca perdagangan akan membawa persepsi bahwa aliran devisa ke Indonesia tetap terjaga sehingga mampu menopang penguatan mata uang Tanah Air.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular