IHSG Berpotensi Menguat Hingga Terkoreksi Wajar

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
09 July 2018 09:17
Ini membuka peluang mengakhiri pelemahan IHSG pada perdagangan awal pekan ini masih relatif kecil.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan hari ini, para analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk kembali melemah, meskipun ada potensi rebound setelah melewati pekan yang sulit minggu lalu.

PT Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, IHSG masih berada dalam downtrend menuju level 5.500 dengan support di level 5.600. Ini membuka peluang mengakhiri pelemahan IHSG pada perdagangan awal pekan ini masih relatif kecil.

Diperkirakan IHSG turun mendekati level 5.500 pada perdagangan hari ini untuk mengakhiri downtrend yang sudah ada.

Sementara itu, Kepala Riset dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan setelah IHSG terpuruk pada pekan lalu, awal pekan ini terdapat potensi penguatan pada IHSG.

Penguatan IHSG tersebut sejalan dengan technical rebound yang dialami seiring naiknya indeks utama dari wall street DJIA +0,41%, S&P 500 +0,85% serta penguatan sementara Rupiah atas US Dollar seiring naiknya tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) menjadi 4% dari sebelumnya 3,8%.

Sedangkan potensi penguatan IHSG pada hari ini berada pada level 5.667-5.736.

PT Mega Sekuritas juga memperkirakan penguatan IHSG dengan potensi pelemahan terbatas pada level 5.660-5.740.

Sementara itu, saham-saham unggulan yang direkomendasikan untuk dibeli (buy) pada perdagangan hari ini diantaranya saham PT United Tractors Tbk (UNTR), saham PT Indika Energy Tbk (INDY) hingga saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP).

Pekan lalu, IHSG ditutup melemah pada pekan lalu dengan sentimen domestik dan global sebagai salah satu faktor pendorong. Jumat pekan lalu, IHSG melemah 0,77% ke level 5.694.

Selama sepekan terakhir, IHSG mengalami pelemahan 1,80% menjadi 5.694,91 poin dari sebelumnya 5.799,23 poin. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir pekan ini juga mengalami perubahan 1,70% menjadi Rp 6.401,32 triliun dari sebelumnya Rp 6.511,73 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi perdagangan harian selama sepekan terakhir mengalami perubahan 18,12% menjadi Rp6,52 triliun dari Rp7,97 triliun. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terakhir juga mengalami perubahan sebesar 21,85 persen menjadi 8,05 miliar unit saham dari 10,31 miliar unit saham.

Rata-rata frekuensi transaksi harian perdagangan saham pada pekan lalu juga mengalami perubahan sebesar 14,51% menjadi 358,36 ribu kali transaksi dari sebelumnya 419,20 ribu kali transaksi. Investor asing tercatat masih terus mencatatkan jual bersih selama sepekan terakhir dengan nilai Rp 1,32 triliun sehingga sepanjang tahun ini nilai jual bersih investor asing sudah mencapai Rp 50,75 triliun.


(hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular