Kata BI Soal Dolar AS yang Sempat Sentuh Rp 14.417/US$

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 July 2018 19:30
Bank Indonesia (BI) menegaskan telah mengkalkulasi dampak negatif dari sentimen perang dagang
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan telah mengkalkulasi dampak negatif dari sentimen perang dagang dan sejumah indikator lainnya terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini bergerak melemah, meskipun mampu membalikkan keadaan pada penutupan pasar spot di level Rp 14.365/US$. Posisi terlemah rupiah hari ini di level Rp 14.417/US$.

"BI sudah memperkirakan perkembangan tersebut, termasuk adanya tekanan kepada rupiah," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/7/2018).

Dody menjelaskan, pergerakan rupiah sepanjang hari ini murni dari faktor dinamika perekonomian global. Misalnya, seperti keputusan pemerintah AS yang menetapkan tarif terhadap sejumlah produk China.

Selain itu, pelaku pasar juga masih mengantisipasi FOMC minutes of meeting, serta rilis data tenaga kerja negeri Paman Sam yang diperkirakan stabil di level 3,8%.

"Ini menekan mata uang regional, termasuk dengan rupiah," ungkap Dody.




Pada hari ini, BI pun telah merilis cadangan devisa Indonesia. Pada Juni, cadangan devisa kembali anjlok dan mengalami penurunan US$ 3,1 miliar dibandingkan Mei 2018.

Posisi cadangan devisa Juni mencapai US$ 119,8 miliar. Secara total sejak akhir 2017 sampai saat ini, cadangan devisa Indonesia telah tergerus sebanyak US$ 10,4 miliar untuk menstabilisasi nilai tukar.

Sebagai informasi, selama Juni 2018, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 2,41% dan telah melemah dari awal tahun 2018 hingga akhir Juni 2018 hingga 5,3%.



(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular