Kelanjutan Perang Dagang Dinanti, Wall Street Akan Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 July 2018 19:19
Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 76 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 5 dan 10 poin.

Investor kini menantikan kelanjutan dari perang dagang antara AS dengan China. Pada siang hari ini, AS telah resmi memberlakukan bea masuk baru bagi senilai senilai US$ 34 miliar produk impor asal China. Sebagai balasannya, China juga telah resmi mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk impor asal AS.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan bea masuk bagi produk China lainnya senilai US$ 500 miliar jika Beijing meluncurkan aksi balasan. Kini, investor dengan cemas menantikan apakah Trump benar-benar akan mengeksekusi ancaman tersebut.

Sisi positifnya, ada persepsi bahwa the Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga acuan hingga 4 kali pada tahun ini. Persepsi ini timbul lantaran data tenaga kerja yang kurang mendukung.

Pada Juni 2018, ADP mencatat perekonomian AS menciptakan 177.000 lapangan kerja (di luar sektor pertanian), di bawah konsensus pasar yang memperkirakan 190.000. Kemudian, jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya meningkat secara tidak terduga sebanyak 3.000 orang menjadi 231.000 pada pekan lalu, lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan penurunan ke angka 225.000.

Ditengah perang dagang yang tengah berkecamuk dengan China, tingkat suku bunga acuan yang rendah memang menjadi opsi terbaik bagi perekonomian AS.

Rilis data tenaga kerja lainnya akan dipantau oleh investor guna mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga acuan dari bank sentral. Pada pukul 19:30, data penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian (versi pemerintah AS) periode Juni akan diumumkan. Pada waktu yang sama, data tingkat pengangguran per akhir Juni juga akan diumumkan.

Tak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular