Rupiah Melemah, Bank Jual Dolar Singapura Dekati Rp 10.650

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 July 2018 10:00
Nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar Singapura pada perdagangan pagi ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar Singapura pada perdagangan pagi ini. Salah satu penyebabnya adalah proyeksi aliran devisa Indonesia yang lebih seret.

Pada Jumat (6/7/2018) pukul 09.45 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.552,14. Rupiah melemah 0,16% dibandingkan perdagangan kemarin.  

Reuters

Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Singapura mendekati posisi Rp 10.650. Berikut data perdagangan dolar Singapura di beberapa bank nasional hingga pukul 09:20 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 10.340,00Rp 10,640,00
Bank BNIRp 10.520,00Rp 10.579,00
Bank BRIRp 10.475,74Rp 10.605,62
Bank BCARp 10.421,00Rp 10.649,00
 
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) kuartal II-2018 bisa berada di atas 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, CAD kuartal I hanya sebesar 2,15% dari PDB. 

Saat lubang di transaksi berjalan makin menganga sementara pos transaksi modal dan finansial tertekan karena seretnya hot money di pasar keuangan, maka Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) praktis tidak tertolong. Pada akhirnya, nilai tukar rupiah menjadi taruhannya, lantaran NPI merupakan salah satu fundamental yang menjadi pijakan penguatan nilai tukar. 

Di sisi lain, kinerja transaksi berjalan Singapura cukup baik. Data Statistics of Singapore memperlihatkan sepanjang 2016 hingga 2017 terus mencatatkan surplus transaksi berjalan.

Singapore Department of Statistics

Pencapaian ini tentu tidak lepas dari kinerja perdagangan negara tersebut. Sejak 2013, Singapura selalu mencatatkan surplus perdagangan. Salah satu komoditas ekspor andalan negara tersebut yaitu minyak, mesin-mesin dan perlengkapan alat transportasi. 

Indonesia merupakan salah importir terbesar bagi Singapura. Data Badan Pusat Statistik per April 2018, sepanjang Januari-April 2018, Singapura menjadi negara importir nomor 1 dengan presentase mencapai 44,39%. Komoditas yang diimpor oleh Indonesia terutama olahan minyak, mesin-mesin dan produk hidrokarbin. 

Defisit perdagangan antara Indonesia dan Singapura sepanjang Januari hingga Mei 2018 juga cukup tinggi. Data BPS per Mei 2018 dari sisi non-migas saja, Indonesia mengalami defisit perdagangan hingga US$ 140 juta. 

Kondisi ini tentu menjadi sentimen negatif bagi rupiah dihadapkan dolar Singapura. Akibatnya rupiah pun tidak berdaya terhadap mata uang tersebut.
  
TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular