
AS-China Siap Perang Dagang, Bursa Saham Asia Bervariasi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 July 2018 17:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup melemah pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei turun 0,78%, indeks Shanghai turun 0,91%, indeks Hang Seng turun 0,21%, dan indeks Kospi turun 0,35%.
Belum ada tanda-tanda melunaknya Amerika Serikat (AS) kepada China membuat pelaku pasar gelisah dan menghindari instrumen berisiko seperti saham untuk sementara waktu. Besok (6/7/2018), bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk asal China akan mulai diberlakukan oleh AS.
Bea masuk AS akan menyasar sebanyak 818 produk asal China, sementara bea masuk China akan menyasar sebanyak 659 produk asal AS.
Sebenarnya, ada perkembangan positif terkait perang dagang. Para pejabat Uni Eropa kini sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pembicaraan tentang kesepakatan pemotongan tarif antar eksportir mobil terbesar dunia, termasuk dengan pabrikan mobil asal AS.
Sebelumnya, Trump sempat mengancam akan menerapkan bea masuk sebesar 20% bagi mobil-mobil asal Uni Eropa jika bea masuk atas mobil asal AS tak dihapuskan. Sebagai catatan, Uni Eropa saat ini mengenakan bea masuk sebesar 10% atas impor mobil penumpang, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tarif 2,5% yang dikenakan oleh AS.
Namun, investor nampaknya lebih fokus kepada friksi dagang AS-China yang akan tereskalasi dalam waktu sangat dekat.
(ank/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Belum ada tanda-tanda melunaknya Amerika Serikat (AS) kepada China membuat pelaku pasar gelisah dan menghindari instrumen berisiko seperti saham untuk sementara waktu. Besok (6/7/2018), bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk asal China akan mulai diberlakukan oleh AS.
Negeri Panda pun sudah menyiapkan tarif balasan bagi produk-produk asal AS dengan nilai yang sama dan juga akan mulai berlaku pada 6 Juli.
Bea masuk AS akan menyasar sebanyak 818 produk asal China, sementara bea masuk China akan menyasar sebanyak 659 produk asal AS.
Sebelumnya, Trump sempat mengancam akan menerapkan bea masuk sebesar 20% bagi mobil-mobil asal Uni Eropa jika bea masuk atas mobil asal AS tak dihapuskan. Sebagai catatan, Uni Eropa saat ini mengenakan bea masuk sebesar 10% atas impor mobil penumpang, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tarif 2,5% yang dikenakan oleh AS.
Namun, investor nampaknya lebih fokus kepada friksi dagang AS-China yang akan tereskalasi dalam waktu sangat dekat.
(ank/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular