Siang Ini, Pelemahan Rupiah Terdalam di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 July 2018 12:18
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Depresiasi rupiah menembus kisaran 0,5%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Depresiasi rupiah menembus kisaran 0,5%. 

Pada pukul 12:05 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.420. Rupiah melemah 0,51% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Padahal rupiah mampu menguat 0,09% saat pembukaan pasar. Namun penguatan itu tidak bertahan lama, dan seiring perjalanan pasar bahkan depresiasi rupiah justru kian dalam. 

Reuters

Tak hanya rupiah, berbagai mata uang Asia pun melemah di hadapan dolar AS. Namun dengan depresiasi 0,51%, rupiah jadi mata uang yang melemah terdalam di Benua Kuning. 

Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap greenback pada pukul 12:11 WIB, mengutip Reuters: 

Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang110,39+0,05
Yuan China6,64-0,19
Won Korea Selatan1.119,70-0,40
Dolar Taiwan30,56-0,20
Rupee India68,85-0,25
Dolar Singapura1,37-0,19
Baht Thailand33,25-0,30
Peso Filipina53,46-0,16
 
Sepertinya investor masih belum berani untuk masuk ke instrumen-instrumen berisiko, apalagi di negara berkembang. Isu perang dagang masih menjadi kekhawatiran terbesar untuk saat ini. 

Besok adalah waktu dimulainya ronde terbaru perang dagang AS vs China. Mulai 6 Juli, AS akan mengenakan bea masuk sebesar 25% untuk 818 produk China. Beijing pun membalas dengan memberlakukan bea masuk 25% bagi 659 produk AS. 

Liburnya pasar keuangan AS karena peringatan Hari Kemerdekaan membuat pelaku pasar Asia agak kehilangan arah. Biasanya, performa Wall Street akan memberi warna bagi pasar Asia, termasuk Indonesia.  

Oleh karena itu, sepertinya pelaku pasar memilih wait and see. Investor masih mencari kejelasan ke mana arah angin akan berhembus, bagaimana perkembangan dinamika perang dagang. 

Sikap wait and see menjadi lumrah dengan situasi yang masih penuh ketidakpastian. Investor pasti memilih mencari aman di tengah risiko yang begitu tinggi. 

Sambil investor menunggu, arus modal yang masuk ke negara-negara berkembang akan seret. Termasuk yang mengarah ke Indonesia, yang tentunya akan menyebabkan tekanan terhadap rupiah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular