
Rupiah Balik Melemah, IHSG Dibuka di Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 July 2018 09:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,11% ke level 5.727,52% pada pagi hari ini. Kini, pelemahannya sudah melebar menjadi 0,53% ke level 5.703,33.
Rupiah yang kemarin menjadi motor penguatan IHSG, kini justru membawa sentimen negatif. Pasalnya, rupiah kembali berada dalam tekanan. Hingga berita ini diturunkan, rupiah sudah melemah 0,3% di pasar spot ke level Rp 14.390/dolar AS.
Memang, sejatinya prospek rupiah masih bisa dikatakan buruk, seiring dengan potensi melebarnya defisit Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) kuartal-II 2018 bisa berada di atas 2,5% dari PDB. Padahal, CAD kuartal-I hanya sebesar 2,15% dari PDB.
Ditengah modal portfolio yang terus mengalir keluar dari Indonesia, membengkaknya CAD akan semakin menekan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). Pada kuartal-I kemarin, NPI membukukan defisit sebesar US$ 3,85 miliar, jauh lebih buruk dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu surplus US$ 4,51 miliar. Pada akhirnya, rupiah memang memiliki kecenderungan melemah.
Seiring dengan pelemahan rupiah, investor asing membukukan jual bersih, walaupun nilainya masih kecil (Rp 744,4 juta).
Pelaku pasar juga akan mencermati perkembangan perang dagang antara AS dengan China, menjelang pemberlakuan bea masuk baru yang menyasar US$ 34 miliar produk asal China oleh AS pada esok hari (6/7/2018).
(ank/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Rupiah yang kemarin menjadi motor penguatan IHSG, kini justru membawa sentimen negatif. Pasalnya, rupiah kembali berada dalam tekanan. Hingga berita ini diturunkan, rupiah sudah melemah 0,3% di pasar spot ke level Rp 14.390/dolar AS.
Memang, sejatinya prospek rupiah masih bisa dikatakan buruk, seiring dengan potensi melebarnya defisit Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) kuartal-II 2018 bisa berada di atas 2,5% dari PDB. Padahal, CAD kuartal-I hanya sebesar 2,15% dari PDB.
Seiring dengan pelemahan rupiah, investor asing membukukan jual bersih, walaupun nilainya masih kecil (Rp 744,4 juta).
Pelaku pasar juga akan mencermati perkembangan perang dagang antara AS dengan China, menjelang pemberlakuan bea masuk baru yang menyasar US$ 34 miliar produk asal China oleh AS pada esok hari (6/7/2018).
(ank/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular