
Perang Dagang akan Dimulai, Bursa Saham Asia Bervariasi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 July 2018 09:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,08%, indeks Nikkei naik 0,01%, indeks Shanghai melemah 0,14%, indeks Hang Seng melemah 0,5%, dan indeks Kospi melemah 0,03%.
Akan dimulainya babak baru perang dagang antara AS dengan China membuat bursa saham Benua Kuning tak bisa berbuat banyak. Besok (6/7/2018), bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk asal China akan mulai diberlakukan oleh AS. Negeri Panda pun sudah menyiapkan tarif balasan bagi produk-produk asal AS dengan nilai yang sama dan juga akan mulai berlaku pada 6 Juli.
Bea masuk asal AS akan menyasar sebanyak 818 produk asal China, sementara bea masuk asal China akan menyasar sebanyak 659 produk asal AS.
Kini, efek samping dari kebijakan proteksionis yang awalnya diterapkan AS akan kian terasa bagi sektor riil.
Sisi positifnya, ada itikad baik dari Uni Eropa untuk mencegah perang dagang terjadi dalam skala yang besar. Para pejabat Eropa kini sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pembicaraan tentang kesepakatan pemotongan tarif antar eksportir mobil terbesar dunia, termasuk dengan pabrikan mobil asal AS.
Sebelumnya, Trump sempat mengancam akan menerapkan bea masuk sebesar 20% bagi mobil-mobil asal Uni Eropa jika bea masuk atas mobil asal AS tak dihapuskan. Sebagai catatan, Uni Eropa saat ini mengenakan bea masuk sebesar 10% atas impor mobil penumpang, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tarif 2,5% yang dikenakan oleh AS.
(ank/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Akan dimulainya babak baru perang dagang antara AS dengan China membuat bursa saham Benua Kuning tak bisa berbuat banyak. Besok (6/7/2018), bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk asal China akan mulai diberlakukan oleh AS. Negeri Panda pun sudah menyiapkan tarif balasan bagi produk-produk asal AS dengan nilai yang sama dan juga akan mulai berlaku pada 6 Juli.
Bea masuk asal AS akan menyasar sebanyak 818 produk asal China, sementara bea masuk asal China akan menyasar sebanyak 659 produk asal AS.
Sisi positifnya, ada itikad baik dari Uni Eropa untuk mencegah perang dagang terjadi dalam skala yang besar. Para pejabat Eropa kini sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pembicaraan tentang kesepakatan pemotongan tarif antar eksportir mobil terbesar dunia, termasuk dengan pabrikan mobil asal AS.
Sebelumnya, Trump sempat mengancam akan menerapkan bea masuk sebesar 20% bagi mobil-mobil asal Uni Eropa jika bea masuk atas mobil asal AS tak dihapuskan. Sebagai catatan, Uni Eropa saat ini mengenakan bea masuk sebesar 10% atas impor mobil penumpang, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tarif 2,5% yang dikenakan oleh AS.
(ank/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Most Popular