China Jaga Stabilitas Kurs, Rupiah Melemah Terhadap Yuan

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
04 July 2018 11:42
Rupiah melemah terhadap yuan didorong pernyataan Gubernur Bank Sentral China terkait stabilitas mata uang renmimbi tersebut.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap yuan pada pagi ini, didorong pernyataan Gubernur Bank Sentral China terkait stabilitas mata uang renmimbi tersebut di pasar. 

Pada Rabu (4/7/2018) pukul 11.02 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.164,54. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
China Jaga Stabilitas Kurs, Rupiah Melemah Terhadap YuanSumber: Reuters
Pelemahan ini mendorong harga jual yuan tetap bertahan di atas Rp 2.200. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 10:50 WIB: 
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.063,00Rp 2.213,00
Bank BRIRp 2.084,42Rp 2.234,18
Bank BCARp 2.096,00Rp 2.226,00
Meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akhir-akhir ini membuat investor cemas. Situasi pasar keuangan global pun cenderung tidak kondusif.  

Mayoritas pasar saham di kawasan Asia terkena imbasnya tak terkecuali di China. Posisi indeks Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) saat ini turun hingga 22% sejak gendering perang dagang ditabuh pada akhir Januari 2018. 

Situasi ini membuat Bank Sentral China, People's Bank of China (PBoC) ikut merespon. Gubernur PBoC Yi Gang menyatakan akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar yuan menyikapi perang dagang yang terjadi.  

Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa PBoC akan terus mendevaluasi yuan, terutama menyikapi perang dagang yang ada. Anggapan tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya salah mengingat cara tersebut sangat efektif memerkuat daya saing ekspor China.  

Namun PBoC pun mempertimbangkan aspek politik sehingga beberapa hari terakhir pemerintah China mengintervensi Yuan agar harganya menguat. Pernyataan resmi terbaru dari bank sentral negara berekonomi terbesar kedua dunia ini pun menjadi obat penenang. 

Dampaknya, yuan pun bergerak menguat terhadap mata uang global. Hingga pukul 10:53 WIB, yuan mampu menguat terhadap dolar AS hingga 0,11%. Di sisi lain, perkiraan melebarnya defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 membuat rupiah lesu.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Mirza Adhityaswara memperkirakan defisit melebar hingga 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Akibatnya, rupiah pun tertekan.
 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular