
Rupiah Menguat di Kurs Acuan, Dolar AS Tinggalkan Rp 14.400
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 July 2018 10:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah di kurs acuan menguat pada hari ini. Seperti halnya di pasar spot, di kurs acuan pun dolar AS sudah di bawah Rp 14.400.
Pada Rabu (4/7/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.343. Rupiah menguat cukup signifikan yaitu 0,52%.
Sementara di pasar spot, rupiah juga masih melanjutkan penguatan yang sudah terjadi sejak pembukaan. Pada pukul 10:11 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.360, di mana rupiah menguat 0,1%. Baik di Jisdor maupun spot, dolar AS sudah berada di bawah Rp 14.400.
Salah satu sentimen positif bagi rupiah adalah rencana pemerintah yang akan mengkaji ulang impor barang modal. Bagi proyek yang dinilai kurang prioritas, kemungkinan importasi untuk barang modalnya bisa ditunda.
"Kami akan lihat apakah sebuah proyek mendesak untuk diselesaikan dan harus mengimpor barang modal. Langkah ini adalah kebijakan jangka pendek untuk pembangunan jangka panjang," ungkap Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.
Jika pemerintah merealisasikan kebijakan ini, maka impor Indonesia akan berkurang. Badan Pusat Statistik mencatat impor barang modal punya porsi 16,25% terhadap total impor Indonesia selama Januari-Mei 2018. Nilainya mencapai US$ 12,63 miliar.
Penurunan impor artinya aliran devisa keluar juga bisa ditekan. Ini bisa dijadikan modal untuk penguatan rupiah.
Selain itu, penurunan impor juga mampu menahan agar defisit transaksi berjalan tidak terlalu lebar. Investor tentu akan melihatnya sebagai sentimen positif, karena selama ini rupiah dinilai rentan karena defisit transaksi berjalan yang belum sembuh sejak 2011.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Rabu (4/7/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.343. Rupiah menguat cukup signifikan yaitu 0,52%.
![]() |
Sementara di pasar spot, rupiah juga masih melanjutkan penguatan yang sudah terjadi sejak pembukaan. Pada pukul 10:11 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.360, di mana rupiah menguat 0,1%. Baik di Jisdor maupun spot, dolar AS sudah berada di bawah Rp 14.400.
"Kami akan lihat apakah sebuah proyek mendesak untuk diselesaikan dan harus mengimpor barang modal. Langkah ini adalah kebijakan jangka pendek untuk pembangunan jangka panjang," ungkap Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.
Jika pemerintah merealisasikan kebijakan ini, maka impor Indonesia akan berkurang. Badan Pusat Statistik mencatat impor barang modal punya porsi 16,25% terhadap total impor Indonesia selama Januari-Mei 2018. Nilainya mencapai US$ 12,63 miliar.
Penurunan impor artinya aliran devisa keluar juga bisa ditekan. Ini bisa dijadikan modal untuk penguatan rupiah.
Selain itu, penurunan impor juga mampu menahan agar defisit transaksi berjalan tidak terlalu lebar. Investor tentu akan melihatnya sebagai sentimen positif, karena selama ini rupiah dinilai rentan karena defisit transaksi berjalan yang belum sembuh sejak 2011.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular