Analisis Teknikal

Meski Sukses Akuisisi Pertagas, PGAS Masih Akan Tertekan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 July 2018 15:41
Meski telah mengakuisisi Pertagas, kinerja saham PGN secara teknikal justru masih akan tertekan.
Foto: Ist PGN
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski telah resmi mengakuisisi anak usaha Pertamina sebagai bagian dari pembentukan perusahaan induk (holding) BUMN migas, kinerja saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) secara teknikal masih akan tertekan.

Emiten pelat merah (PGN) ini telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA), pada Jumat (29/6/2018) yang resmi memiliki 51% saham Pertagas, anak usaha PT Pertamina (Persero).

Setelah mengakuisisi Pertagas, kini PGN mencari pendanaan dari perbankan sebesar Rp 10 triliun-Rp 11 triliun, untuk mendanai akuisisi yang mencapai Rp 16,6 triliun.Adapun sisa kebutuhan pendanaan akan berasal dari internal perusahaan, yakni sekitar Rp 5 triliun.

Sampai berita ini diturunkan, saham PGAS diperdagangkan pada level Rp 1.630/saham dengan nilai transaksi Rp 577 miliar.

Secara tahun berjalan (year to date/YTD) saham PGAS masih terkoreksi 2,55% lebih sejak harga sahamnya di perdagangkan pada level Rp 1.765 per saham awal tahun lalu.   

Bagaimana pergerakan PGAS dilihat dari kaca mata analisis teknikal, tim riset CNBC Indonesia merangkumnya untuk anda:
Meski Sukses Akuisisi Pertagas, PGAS Masih Akan TertekanSumber: Reuters

Pada perdagangan hari ini PGAS membentuk pola lilin hitam panjang (long black candle) yang mengindikasikan penjual (seller) lebih perkasa dibanding pembeli (buyer). Penurunan tersebut membuat PGAS menembus garis penopangnya (break out support) pada level 1.800.

Secara jangka panjang, PGAS masih dalam tren menurun (downtrend), dan dalam jangka menengah PGAS bergerak menyamping (sideways). Titik penghalang (resistance) berada di level 2.200 dan titik penopang (support) di 1.800.

Karenanya, PGAS diperkirakan masih tertekan hingga mendekati level penopang selanjutnya (support 2) pada level 1.580 sehingga saham ini secara teknis sebaiknya dikoleksi setelah mendekati level tersebut.

Mengacu pada beberapa indikator teknikal, saham PGAS cenderung tertekan, di mana PGAS telah menembus rerata pergerakan (moving average) 20 dan 50 hari (MA-20 dan MA-50).

Indikator volume saham PGAS mengonfirmasi bahwa saham perseroan kembali memasuki downtrend karena penurunan disertai volume yang besar dan sinyal dead cross pada indikator rerata pergerakan konvergen divergen (moving average convergence divergence/MACD).


TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Pasca-Akuisisi, PGN Bakal Rombak Direksi Pertagas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular