Lawan Dolar Singapura, Rupiah Mampu Perkasa
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 July 2018 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura bergerak menguat pada perdagangan pagi ini. Sentimen penguatan datang dari kebijakan Bank Indonesia yang kembali menaikkan suku bunga acuan pada akhir pekan lalu.
Pada Senin (2/7/2018) pukul 09.25 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.505,09. Rupiah menguat 0,04% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
Penguatan ini mendorong harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional mulai meninggalkan posisi Rp 10.600. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:10 WIB:
Sentimen positif dari domestik akhirnya datang juga. BI akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate sebesar 50 basis poin ke posisi 5,25%. Kenaikan ini melebihi dari konsensus tim CNBC Indonesia yang memperkirakan BI hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, kebijakan ini merupakan langkah lanjutan bank sentral untuk selalu preemtif, front loading, dan ahead the curve. Selain itu, kebijakan ini ini ditempuh untuk membuat pasar keuangan Indonesia punya daya saing, karena mampu memberikan keuntungan yang menarik bagi investor.
Kenaikan suku bunga ini bisa dibilang ampuh, karena mampu memancing arus modal asing untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia. Hingga pukul 09:15 WIB, aksi beli oleh investor asing di bursa saham telah mencapai Rp 72,23 miliar.
Di sisi lain kebijakan ini juga menempatkan kebijakan moneter di Indonesia jauh lebih maju dibandingkan oleh Singapura. Meskipun Singapura sebenarnya juga mempunyai peluang untuk memperketat kebijakam moneternya. Hal ini seiring dengan data terbaru inflasi inti bulan Mei yang telah mencapai 1,5% atau melebihi target yang ditetapkan yaitu 0-1%. Namun gerak cepat otoritas moneter Indonesia membuat pasar mengapresiasi sehingga mendorong rupiah mampu menguat terhadap dolar Singapura pada pagi ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Pada Senin (2/7/2018) pukul 09.25 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.505,09. Rupiah menguat 0,04% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
![]() |
Penguatan ini mendorong harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional mulai meninggalkan posisi Rp 10.600. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:10 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.324,00 | Rp 10,623,00 |
Bank BNI | Rp 10.371,00 | Rp 10.621,00 |
Bank BRI | Rp 10.445,96 | Rp 10.574,45 |
Bank BCA | Rp 10.356,00 | Rp 10.585,00 |
Sentimen positif dari domestik akhirnya datang juga. BI akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate sebesar 50 basis poin ke posisi 5,25%. Kenaikan ini melebihi dari konsensus tim CNBC Indonesia yang memperkirakan BI hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Kenaikan suku bunga ini bisa dibilang ampuh, karena mampu memancing arus modal asing untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia. Hingga pukul 09:15 WIB, aksi beli oleh investor asing di bursa saham telah mencapai Rp 72,23 miliar.
Di sisi lain kebijakan ini juga menempatkan kebijakan moneter di Indonesia jauh lebih maju dibandingkan oleh Singapura. Meskipun Singapura sebenarnya juga mempunyai peluang untuk memperketat kebijakam moneternya. Hal ini seiring dengan data terbaru inflasi inti bulan Mei yang telah mencapai 1,5% atau melebihi target yang ditetapkan yaitu 0-1%. Namun gerak cepat otoritas moneter Indonesia membuat pasar mengapresiasi sehingga mendorong rupiah mampu menguat terhadap dolar Singapura pada pagi ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular