Berkat Intervensi Bank Sentral, Rupiah Perkasa terhadap Yuan

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
29 June 2018 10:51
Rupiah menguat terhadap yuan China pagi ini, didorong oleh tindakan Bank Sentral China yang sengaja melemahkan mata uangnya.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, didorong oleh tindakan Bank Sentral China yang sengaja melemahkan mata uangnya. 

Pada Kamis (28/6/2018) pukul 10.30 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.167,82 Rupiah menguat 0,08% dibandingkan perdagangan hari kemarin.
Berkat Intervensi Bank Sentral, Rupiah Perkasa terhadap YuanSumber: Reuters
Penguatan ini belum berdampak kepada harga jual yuan di perbankan nasional yang bertahan di atas Rp 2.200. Berikut data perkembangan perdagangan hingga pukul 10:10 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.074,00Rp 2.224,00
Bank BRIRp 2.095,39Rp 2.254,71
Bank BCARp 2.095,00Rp 2.224,00

Public Bank of China (PBOC) selaku otoritas moneter tertinggi di China kembali melemahkan yuan seiring perang dagang yang kembali terjadi dengan Amerika Serikat (AS). Pada pagi ini pukul 10:15 WIB, yuan telah melemah 0,09% terhadap dolar AS ke posisi CNY 6.6295.
 

Dengan melemahnya Yuan, produk ekspor China menjadi lebih kompetitif dengan mencari pasar potensial lain selain AS. Indonesia bisa menjadi salah satu negara tujuan mereka mengingat tingginya nilai impor nasional. 

Sejak awal tahun, impor Indonesia dari China telah mencapai US$18 miliar atau tertinggi di antara negara-negara lain yang menjadi mitra dagang utama. Akibatnya Indonesia mengalami defisit perdagangan terhadap China senilai US$8 miliar. 

Defisit ini berdampak kepada kondisi rupiah yang terpuruk di hadapan yuan dalam beberapa hari terakhir. Namun dengan kondisi PBoC sengaja melemahkan mata uangnya, maka rupiah pun bergerak menguat. 

Di sisi lain, Rupiah mulai mendapat suntikan energi penguatan menjelang pengumuman hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini.

Konsensus yang dihimpun oleh tim CNBC Indonesia, 9 dari 11 ekonom memperkirakan BI menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 5%. Ekspektasi kenaikan ini tentu menjadi sentimen positif bagi rupiah.  


TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular