Ini yang Buat Rupiah Melempem Hingga Rp 14.400/US$

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 June 2018 09:56
Ruang gerak rupiah untuk menguat, seakan tertahan dinamika ekonomi global.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah masih tak mampu menahan keperkasaan dolar AS. Meskipun sempat menguat pada pembukaan perdagangan, mata uang Garuda justru kembali melemah 0,17% ke level Ro 14.410/US$.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, ada beberapa hal utama yang menjadi pemberat rupiah untuk terus terapresiasi. Ruang gerak rupiah untuk menguat, seakan tertahan dinamika ekonomi global.

Dari eksternal, pelemahan rupiah tak lepas dari isu perang dagang antara AS vs China, yang dikhawatirkan akan memicu perang mata uang. Selain itu, sentimen negatif juga datang dari arah kebijakan The Fed ke depan.

"Karena masih ada sentimen trade war dan The Fed yang lebih hawkish," ungkap Josua saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Jumat (29/6/2018).

Apakah pelemahan rupiah hanya dipengaruhi oleh eksternal? Josua mengatakan, defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 yang diperkirakan akan kembali melebar juga menjadi alasan rupiah tak memiliki pijakan kuat untuk menguat.

"Memang kuartal II-2018 trendnya meningkat. Tetapi kalau melihat datanya, ada kemungkinan CAD melebar. Mungkin kalau tidak terlalu lebar, rupiah bisa stabil," katanya.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual tak memungkiri, rupiah tengah mencari titik keseimbangan baru. Namun, harus diakui bahwa pergerakan nilai tukar rupiah tidak bisa lepas dari situasi perekonomian dunia.

"Rupiah sekarang memang sudah overshoot. Eksternal masih terjadi, dan kebutuhan devisa semakin membesar," katanya.


(roy/roy) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular