
Arus Keluar Dana Asing Bawa Kurs Poundsterling Ungguli Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
28 June 2018 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling bergerak melemah pada perdagangan siang hari ini, didorong kondisi aliran modal asing yang berlawanan di pasar keuangan kedua negara.
Pada Kamis (28/06/2018) pukul 14:00 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.719,10. Rupiah melemah 0,74% dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya.
Pelemahan ini mendorong harga jual poundsterling di beberapa bank nasional mendekati posisi Rp 19.000/sterling. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 13:50 WIB:
Sentimen negatif pelemahan rupiah datang dari pasar domestik. Aksi jual bersih oleh investor asing di pasar saham hingga pukul 14:07 WIB telah mencapai Rp 268,08 miliar.
Keluarnya investor dari pasar saham seiring dengan sikap menunggu dan mencermati (wait and see) investor terhadap hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia. Pada hari ini Bank Indonesia (BI) menggelar RDG guna menyesuaikan arah kebijakan moneter nasonal dengan perkembangan global.
Pasar memperkirakan BI kembali menaikkan suku bunga acuan seiring dengan tekanan global yang memperburuk posisi rupiah terhadap dolar AS.
Ekspektasi ini mendorong investor menjual kepemilikan mereka di pasar saham, sementara aksi jual marak di pasar obligasi di tengah kenaikan imbal hasil (yield) obligasi negara tenor 10 tahun.
Per hari ini, yield obligasi berada di posisi 7,819% atau naik 0,122% dibandingkan dengan posisi kemarin. Ini artinya investor juga ikut melepaskan kepemilikannya di instrumen tersebut sehingga harganya turun.
Di sisi lain, pergerakan yield obligasi Negeri Ratu Elizabeth tenor 10 tahun berada di angka 1,235% atau turun 0,012% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan investor memburu instrumen tersebut sehingga harganya naik dan yield turun.
Artinya, investor tertarik berinvestasi di negara tempat kelahiran sepak bola modern itu semakin tinggi. Aliran modal yang masuk menjadi sentimen pendorong penguatan poundsterling terhadap mata uang mitra dagangnya, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Kamis (28/06/2018) pukul 14:00 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.719,10. Rupiah melemah 0,74% dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.422,00 | Rp 18.901,00 |
Bank BNI | Rp 18.495,00 | Rp 18.952,00 |
Bank BRI | Rp 18.560,20 | Rp 18.860,42 |
Bank BCA | Rp 18.489,00 | Rp 18.953,00 |
Keluarnya investor dari pasar saham seiring dengan sikap menunggu dan mencermati (wait and see) investor terhadap hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia. Pada hari ini Bank Indonesia (BI) menggelar RDG guna menyesuaikan arah kebijakan moneter nasonal dengan perkembangan global.
Ekspektasi ini mendorong investor menjual kepemilikan mereka di pasar saham, sementara aksi jual marak di pasar obligasi di tengah kenaikan imbal hasil (yield) obligasi negara tenor 10 tahun.
Per hari ini, yield obligasi berada di posisi 7,819% atau naik 0,122% dibandingkan dengan posisi kemarin. Ini artinya investor juga ikut melepaskan kepemilikannya di instrumen tersebut sehingga harganya turun.
Di sisi lain, pergerakan yield obligasi Negeri Ratu Elizabeth tenor 10 tahun berada di angka 1,235% atau turun 0,012% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan investor memburu instrumen tersebut sehingga harganya naik dan yield turun.
Artinya, investor tertarik berinvestasi di negara tempat kelahiran sepak bola modern itu semakin tinggi. Aliran modal yang masuk menjadi sentimen pendorong penguatan poundsterling terhadap mata uang mitra dagangnya, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular