Ulasan Teknikal

IHSG Diperkirakan bergerak mix dengan kecenderungan melemah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 June 2018 08:47
Pada indikator moving average, IHSG masih berada dibawah garis rerata pergerakan 50 hari ( MA-50), rerata 20 pergerakan hari (MA-20).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bangkit setelah ditutup turun dalam empat hari perdagangan. Hal ini diyakini pengaruh dari sentimen positif dari lokal dimana para pelaku pasar memaknai defisit perdagangan tersebut secara positif, karena defisit tersebut berkaitan dengan faktor konsumsi masyarakat yang meningkat.
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (26/6/2018) ditutup naik 37 poin ke level 5.859 atau (+0,64%) setelah bergerak di rentang 5.801 hingga 5.891. Para pelaku pasar membukukan transaksi dagang sebesar Rp 7,4 triliun dengan volume 9,1 miliar saham. Sementara, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 617 miliar pada perdagangan reguler.
 
IHSG Diperkirakan bergerak mix dengan kecenderungan melemahFoto: Reuters diolah CNBC Indonesia

Adapun kemarin IHSG ditutup positif dengan membentuk pola morning doji star yang merupakan indikasi pembalikan harga (reversal) ke arah bullish, dengan volume perdagangan yang meningkat namun, secara nilai perdagangan (value) lebih rendah dibandingkan periode perdagangan sebelumnya, nampaknya IHSG masih sebatas technical rebound.  

Mengacu pada beberapa indikator teknikal, hari ini IHSG diperkirakan bergerak mix dengan kecenderungan melemah, dimana indikator Stochastic slow menunjukan IHSG sudah bergerak dari area jenuh jual atau area oversold.

Pada indikator moving average, IHSG masih berada dibawah garis rerata pergerakan 50 harinya ( MA-50), rerata 20 pergerakan hari (MA-20) yang menunjukan IHSG masih dalam kondisi tertekan meskipun sudah berhasil naik dan mulai mendekat ke rerata pergerakan  5 hari nya (MA 5).

Nampak nya level IHSG saat ini sudah priced-in menyikapi sentimen global yang telah berlalu seperti kenaikan suku bunga The Fed maupun ECB conference dengan QE nya, dan sentimen lokal seperti kenaikan BI 7 day RR sebanyak 50 basis poin.

Namun demikian, Perang dagang antara China versus Amerika Serikat belum berakhir dan investor masih menunggu keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan digelar pada Kamis, (28/6/2018) mendatang yang membahas suku bunga 7 day RR.
 
Adapun dari sisi global, bursa AS tertekan cukup dalam yakni Indeks saham Dow Jones (-1,33%), S&P 500 (-1,37%) dan Nasdaq (-2,09%). Dari Asia bursa juga bergerak cenderung turun diantaranya Nikkei ditutup (-0,61%), Kospi (-0,62%) dan ASX 200 (0,63%) sampai berita ini diturunkan.
 
 
TIM RISET CNBC INDONESIA


(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular