Rupiah Melemah di Kurs Acuan, Dolar AS Capai Rp 14.105
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 June 2018 10:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis di kurs acuan. Rupiah juga melemah di pasar spot.
Pada Senin (25/6/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.105. Rupiah melemah 0,02%.
Sementara di pasar spot, rupiah pun kurang bertaji di hadapan greenback. Pada pukul 10:05 WIB, US$ 1 ditransaksikan di Rp 14.125. Rupiah melemah 0,36%.
Mata uang Asia juga cenderung terdepresiasi terhadap dolar AS. Dengan depresiasi 0,36%, rupiah mengalami pelemahan terdalam ketiga setelah yuan China dan dolar Singapura.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS di hadapan sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 10:08 WIB, dikutip dari Reuters:
Dolar AS mendapatkan kembali keperkasaannya setelah sempat tertekan. Pada pukul 10:11 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,05%.
Mengutip Reuters, saat ini investor memang tengah berburu dolar AS dalam jangka panjang. Ini terlihat dari posisi investor di dolar AS yang dalam jangka panjang mencapai US$ 8,64 miliar pada pekan yang berakhir 19 Juni. Ini merupakan posisi tertinggi sejak 16 Mei 2017.
Aksi ini didorong oleh perkiraan bahwa The Federal Reserve/The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali sepanjang 2018. Menurut dot plot (proyeksi suku bunga dari masing-masing The Fed negara bagian) edisi Juni 2018, median suku bunga acuan Negeri Paman Sam pada akhir tahun berada di 2,25-2,5%.
Dengan suku bunga yang sekarang, berarti butuh dua kali kenaikan lagi masing-masing 25 basis poin. Artinya, akan ada empat kali kenaikan sepanjang tahun ini. Lebih banyak dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali.
Akibat banyak dicari investor, dolar AS pun kembali terapresiasi setelah sempat melemah. Mata uang Asia pun tertekan, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Pada Senin (25/6/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.105. Rupiah melemah 0,02%.
![]() |
Sementara di pasar spot, rupiah pun kurang bertaji di hadapan greenback. Pada pukul 10:05 WIB, US$ 1 ditransaksikan di Rp 14.125. Rupiah melemah 0,36%.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS di hadapan sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 10:08 WIB, dikutip dari Reuters:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 109,51 | -0,41 |
Yuan China | 6,53 | +0,46 |
Won Korea Selatan | 1.115,80 | +0,43 |
Dolar Taiwan | 30,28 | +0,29 |
Rupee India | 67,86 | -0,12 |
Dolar Singapura | 1,36 | +0,37 |
Ringgit Malaysia | 4,01 | +0,27 |
Baht Thailand | 32,99 | +0,21 |
Peso Filipina | 53,40 | +0,35 |
Dolar AS mendapatkan kembali keperkasaannya setelah sempat tertekan. Pada pukul 10:11 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,05%.
Mengutip Reuters, saat ini investor memang tengah berburu dolar AS dalam jangka panjang. Ini terlihat dari posisi investor di dolar AS yang dalam jangka panjang mencapai US$ 8,64 miliar pada pekan yang berakhir 19 Juni. Ini merupakan posisi tertinggi sejak 16 Mei 2017.
Aksi ini didorong oleh perkiraan bahwa The Federal Reserve/The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali sepanjang 2018. Menurut dot plot (proyeksi suku bunga dari masing-masing The Fed negara bagian) edisi Juni 2018, median suku bunga acuan Negeri Paman Sam pada akhir tahun berada di 2,25-2,5%.
Dengan suku bunga yang sekarang, berarti butuh dua kali kenaikan lagi masing-masing 25 basis poin. Artinya, akan ada empat kali kenaikan sepanjang tahun ini. Lebih banyak dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali.
Akibat banyak dicari investor, dolar AS pun kembali terapresiasi setelah sempat melemah. Mata uang Asia pun tertekan, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular