'Problem Utama Ambil KPR adalah Uang Muka Alias DP'

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 June 2018 18:50
Langkah BI untuk memberikan relaksasi terhadap loan to value (LTV) disambut baik oleh pelaku
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Bank Indonesia (BI) untuk memberikan relaksasi terhadap loan to value (LTV) disambut baik oleh pelaku industri properti Indonesia. Pasalnya langkah ini dianggap dapat menggairahkan kembali sektor properti yang selama ini masih lesu.
Corporate Secretary PT Intiland Development Tbk (DILD) Theresia Rustandi mengatakan banyak potensi pembeli yang akan terbantu dengan skema LTV. Pasalnya skema ini akan dapat membantu banyak masyarakat membeli rumah.
"Problem utama pembeli rumah melalui KPR adalah uang muka. Selain itu juga diharapkan tidak ada pembatasan untuk KPR indent," kata Theresia kepada CNBC Indonesia, Sabtu (23/6/2018).
Sebelumnya dalam dokumen yang diperoleh CNBC Indonesia, Jumat (22/6/2018) diketahui BI telah melangsungkan diskusi berupa High Level Meeting dengan Stakeholders di sektor properti. Aturan yang akan direlaksasi BI terdiri dari dua opsi.
BI memperbolehkan over kredit kepemilikan rumah. Dengan catatan larangan over kredit dalam jangka waktu tertentu. Kecuali over kredit dalam rangka penyelesaian NPL di bank yang sama.
BI memperkenalkan income rules. Di mana income rules adalah calon debitur yang diperbolehkan untuk mengambil lebih dari satu fasilitas kredit.
Pelonggaran LTV akan diberikan untuk pengembang dengan kriteria tertentu. Kriteria ini dalam kebijakan LTV sekarang belum diatur.
Sementara untuk KPR inden akan ada skema pencairan dalam escrow account. Dalam LTV yang baru, saat akad, pengembang bisa menikmati dana yang bisa langsung dipakai pengembang. Dalam LTV yang sekarang jika ada pondasi, baru dana bisa digunakan.
Opsi-opsi tersebut akan dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 28 Juni 2018.

'Problem Utama Ambil KPR adalah Uang Muka Alias DP'Foto: Arie Pratama



(dru/dru) Next Article Mau Dapat KPR Murah? Manfaatkan Momentum Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular