IHSG Balik ke Zona Hijau, Asing Malah Sibuk Jual Saham

Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 June 2018 09:40
Jual bersih investor asing sampai berita ini diturunkan tercatat sebesar Rp 221,36 miliar, terlepas dari IHSG yang berhasil kembali ke zona hijau.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat bingung menentukan arahnya pada perdagangan hari ini. Dibuka menguat tipis 0,1%, IHSG langsung meluncur ke zona merah. Kini, IHSG sudah berbalik positif lagi yakni sebesar 0,56% ke level 5.916,86.

Namun, investor asing masih sibuk berjualan di pasar saham. Jual bersih investor asing sampai berita ini diturunkan tercatat sebesar Rp 221,36 miliar. Investor asing melanjutkan tren jual bersih yang kemarin tercatat sebesar Rp 2,04 triliun.

Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing diantaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 35,05 miliar), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (Rp 28,27 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 25,28 miliar), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (Rp 23,11 miliar), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (Rp 21,61 miliar).

Depresiasi rupiah yang begitu signifikan mendorong investor asing untuk terus melepas kepemilikannya atas saham-saham dalam negeri. Di pasar spot, rupiah melemah 1,19% ke level Rp 14.091/dolar AS.

Ketika rupiah melemah, berinvestasi di dalam aset-aset berbasis rupiah menjadi kurang menarik bagi investor asing, lantaran ada potensi rugi kurs.

Dolar AS memang tengah berada dalam posisi yang perkasa; indeks dolar AS menguat hingga 0,11% ke level 95,164. Kuatnya dolar AS didorong oleh pernyataan Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell.

Berbicara dalam forum ekonomi European Central Bank (ECB) di Sintra, Portugal, Powell kembali menegaskan komitmen bank sentral untuk menaikkan suku bunga secara gradual.

"Dengan ekonomi AS yang semakin kuat, maka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan secara bertahap tetap kuat, meski pasar tenaga kerja belum sepenuhnya pulih," kata Powell, dikutip dari Reuters.

Kemudian, perdagangan hari ini merupakan yang pertama bagi rupiah pasca libur lebaran. Pada saat libur lebaran, the Fed menaikkan suku bunga sebanyak 25bps sembari memproyeksikan kenaikan sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini (4 kali secara keseluruhan). Akibatnya, pada perdagangan hari ini investor baru mendapat kesempatan untuk melakukan price-in atas hal tersebut.
(ank) Next Article Waduh! Investor Asing Kabur dari 10 Emiten Kala IHSG Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular