
Banyak Sentimen Negatif, tapi IHSG Berpeluang Menguat Tipis
Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 June 2018 08:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan berfluktuatif menguat terbatas. Pergerakan indeks hari ini dipengaruhi oleh masih banyaknya sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun faktor eksternal.
Beberapa sentimen menurut Valbury Sekuritas Indonesia dari dalam negeri antara lain pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menjadi pertimbangan Bank Indonesia (BI) dalam memperketat kebijakan moneternya dan berpeluang kembali menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilaksanakan 27-28 Juni 2018.
Dari sisi eksternal, sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih berlanjut. Trump akan mulai menerapkan tarif masuk untuk barang-barang dari China dan Jin Ping sudah memberikan utimatum untuk serangan balasannya.
Masih dari ekstenal, Rusia yang berencana akan memberlakukan bea impor untuk produk mesin pembangunan jalan buatan AS. Hal ini sebagai balasan kenaikan tarif impor terhadap produk baja dan aluminium.
Mega Capital Sekuritas menambahkan kenaikan suku bungan The Fed juga masih menjadi sentimen negati yang menimbulkan kecemasan untuk pergerakan indeks hari ini.
Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan ancaman downtrend belum muncul dan IHSG masih dalam fase technical correction. IHSG pun masih berpeluang mengakhiri downtrend dan mengawali uptrend menuju 6.500 yang ditandai dengan breakout 6.150. Technical analyst prediksi IHSG segera naik menuju 6.150 untuk Breakout di Juli 2018.
Namun, Valbury Sekuritas Indonesia memperingatkan bahwa pergerakan indeks hari ini masih akan sulit menguat karena masih dominannya sentimen negatif. IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak di support 5.830, 5.775, 5.716 dan resistance 5.943, 6.002, 6057.
Beberapa sentimen menurut Valbury Sekuritas Indonesia dari dalam negeri antara lain pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menjadi pertimbangan Bank Indonesia (BI) dalam memperketat kebijakan moneternya dan berpeluang kembali menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilaksanakan 27-28 Juni 2018.
Dari sisi eksternal, sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih berlanjut. Trump akan mulai menerapkan tarif masuk untuk barang-barang dari China dan Jin Ping sudah memberikan utimatum untuk serangan balasannya.
Mega Capital Sekuritas menambahkan kenaikan suku bungan The Fed juga masih menjadi sentimen negati yang menimbulkan kecemasan untuk pergerakan indeks hari ini.
Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan ancaman downtrend belum muncul dan IHSG masih dalam fase technical correction. IHSG pun masih berpeluang mengakhiri downtrend dan mengawali uptrend menuju 6.500 yang ditandai dengan breakout 6.150. Technical analyst prediksi IHSG segera naik menuju 6.150 untuk Breakout di Juli 2018.
Namun, Valbury Sekuritas Indonesia memperingatkan bahwa pergerakan indeks hari ini masih akan sulit menguat karena masih dominannya sentimen negatif. IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak di support 5.830, 5.775, 5.716 dan resistance 5.943, 6.002, 6057.
(hps/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular