
IHSG Anjlok Dalam, Direktur BEI: Itu Hal Biasa
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 June 2018 15:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya menilai kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot pada hari ini merupakan hal yang biasa. Ini merupakan gambaran akumulasi dari sentimen negatif selama libur panjang lebaran.
"Indeks naik-turun itu biasa. Yang perlu di-highlight itu value transaksi perdagangan hari ini setelah liburan, belum sampai sehari tapi sudah 8,6 triliun. Ini yang luar biasa, artinya begitu perdagangan dibuka langsung banyak yang bertransaksi. Memang yang jual banyak, tetapi yang beli juga banyak," ujar Alpino kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Rabu (20/6).
Lebih lanjut, Alpino mengatakan, terkoreksinya indeks hari ini memang faktor akumulasi dari sentimen-sentimen yang terjadi di eksternal.
"Di sini (bursa Indonesia) memang libur, tapi di bursa luar kan tidak, jadi kita juga kena imbasnya sekarang. Saat ini pasar memang lagi adjust (penyesuaian) saja dari apa yang terjadi di pasar global kala kita libur," tambahnya.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, terkoreksinya IHSG hari ini hanya jangka pendek. "Memang sekarang turun banyak, tapi mungkin besok juga bisa agak rebound sedikit ke atas, kemudian pasar akan menunggu kelanjutan negosiasi dagang dari AS-Tiongkok, dan keputusan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di 27-28 Juni mendatang," kata Hans Kwee.
Pada perdagangan hari ini, IHSG dibuka dengan koreksi 0,86% ke level 5.941,79. Pelemahan terus terjadi hingga IHSG terkoreksi 2,5% ke level 5.834,13. Sampai saat ini jelang penutupan, perdagangan IHSG tercatat sudah anjlok 2,1% ke level 5.865,2.
Jika dibandingkan dengan bursa saham lainnya di kawasan Asia, performa IHSG jadi yang terburuk: indeks Nikkei menguat 0,49%, indeks Hang Seng menguat 0,41%, indeks Strait Times menguat 0,3%, indeks Kospi menguat 1,11%, indeks SET (Thailand) menguat 0,67%, indeks KLCI (Malaysia) menguat 0,15%, dan indeks Shanghai melemah 0,59%.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
"Indeks naik-turun itu biasa. Yang perlu di-highlight itu value transaksi perdagangan hari ini setelah liburan, belum sampai sehari tapi sudah 8,6 triliun. Ini yang luar biasa, artinya begitu perdagangan dibuka langsung banyak yang bertransaksi. Memang yang jual banyak, tetapi yang beli juga banyak," ujar Alpino kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Rabu (20/6).
Lebih lanjut, Alpino mengatakan, terkoreksinya indeks hari ini memang faktor akumulasi dari sentimen-sentimen yang terjadi di eksternal.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, terkoreksinya IHSG hari ini hanya jangka pendek. "Memang sekarang turun banyak, tapi mungkin besok juga bisa agak rebound sedikit ke atas, kemudian pasar akan menunggu kelanjutan negosiasi dagang dari AS-Tiongkok, dan keputusan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di 27-28 Juni mendatang," kata Hans Kwee.
Pada perdagangan hari ini, IHSG dibuka dengan koreksi 0,86% ke level 5.941,79. Pelemahan terus terjadi hingga IHSG terkoreksi 2,5% ke level 5.834,13. Sampai saat ini jelang penutupan, perdagangan IHSG tercatat sudah anjlok 2,1% ke level 5.865,2.
Jika dibandingkan dengan bursa saham lainnya di kawasan Asia, performa IHSG jadi yang terburuk: indeks Nikkei menguat 0,49%, indeks Hang Seng menguat 0,41%, indeks Strait Times menguat 0,3%, indeks Kospi menguat 1,11%, indeks SET (Thailand) menguat 0,67%, indeks KLCI (Malaysia) menguat 0,15%, dan indeks Shanghai melemah 0,59%.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular