Ambil Untung dan Perang Dagang Hentikan Reli Dolar AS

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 June 2018 10:16
Ambil untung dan perkembangan perang dagang AS vs China membuat greenback beralih ke posisi defensif.
Foto: REUTERS/Sertac Kayar
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menguat sejak pekan lalu, laju dolar Amerika Serikat (AS) terhenti. Ambil untung dan perkembangan perang dagang AS vs China membuat greenback beralih ke posisi defensif. 

Pada Selasa (19/6/2018) pukul 09:50 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi dolar AS di hadapan enam mata uang utama) melemah 0,21%. Ini menghentikan penguatan Dollar Index yang terjadi sejak pertengahan pekan lalu. 

Ambil Untung dan Perang Dagang Hentikan Reli Dolar ASReuters

Dolar AS pun cenderung melemah di hadapan mata uang Asia. Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap greenback pada pukul 09:55 WIB: 

Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang109,89+0,59
Yuan China6,44-0,21
Won Korea Selatan1.104,00-0,14
Dolar Taiwan30,12+0,08
Rupee India68,03+0,04
Dolar Singapura1,35-0,03
Ringgit Malaysia3,99+0,03
Baht Thailand32,66-0,03
Peso Filipina53,33+0,01
 
Koreksi yang dalami dolar AS setidaknya disebabkan dua hal. Pertama adalah reli penguatan yang terjadi berhari-hari menggoda investor untuk mencairkan keuntungan. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah menguat 0,85%. Keuntungan yang cukup menggiurkan. 

Selain itu, investor juga dibuat grogi oleh perkembangan perang dagang AS vs China. Setelah akhir pekan lalu mengumumkan bea masuk 25% bagi 818 produk China, kini Presiden AS Donald Trump akan menambah lagi kebijakan proteksi perdagangan.  

Kali ini, Trump mengancam akan mengenakan bea masuk 10% bagi berbagai produk asal Negeri Tirai Bambu. Ancaman ini muncul setelah China membalas perlakuan AS dengan menerapkan bea masuk 25% bagi 659 produk Negeri Paman Sam.  

"Setelah proses legal-formal selesai, maka bea masuk ini akan berlaku efektif bila China tidak mengubah kebijakannya. Jika diperlukan, maka kami akan memberlakukan bea masuk tambahan lainnya," tegas Trump, dikutip dari Reuters. 

Menghadapi ancaman Trump, Beijing tidak gentar. Kementerian Perdagangan China menegaskan pemerintah akan melawan balik. 

"Tindakan AS adalah bentuk penekanan dan pemerasan, menyalahi keputusan bersama yang dibuat kedua pihak di beberapa kesempatan. Ini adalah kekecewaan bagi dunia. AS telah memulai perang dagang yang tidak hanya melukai rakyat China dan AS, tetapi seluruh dunia," tegas pernyataan tertulis Kementerian Perdagangan China.

Perkembangan ini membuat investor tentu tidak nyaman. Akhirnya investor cenderung menghindari risiko dan memilih bermain aman. Termasuk melepas dolar AS di pasar valas. 

Aset-aset berbasis greenback juga mengalami tekanan jual. Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,41%. Sementara S&P 500 terkoreksi 0,21% dan Nasdaq berkurang 0,06%.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular